Keterisian RS Covid-19 di Jabar Turun Jadi 79,54 Persen

CNN Indonesia
Senin, 19 Jul 2021 18:10 WIB
Keterisian RS Covid-19 di Jabar turun menjadi 79,54 persen sejak PPKM Darurat setelah sempat mencapai 90 persen.
Keterisian RS Covid-19 di Jabar turun menjadi 79,54 persen sejak PPKM Darurat . (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
Bandung, CNN Indonesia --

Tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Barat terus turun sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diterapkan pada 3 Juli lalu.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar pada Minggu (18/7), BOR RS rujukan Covid-19 sebesar 79,54 persen, turun dibandingkan sebelum PPKM Darurat pada 2 Juli yakni 90,91 persen.

"Keterisian rumah sakit konsisten mengalami penurunan sejak PPKM Darurat diberlakukan," ucap Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jabar Daud Achmad, Senin (19/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daud mengatakan, penurunan BOR harus disertai dengan penguatan penerapan protokol kesehatan 5M. Hal itu dilakukan agar pandemi Covid-19 dapat kembali mereda.

"Kabar baik ini harus disertai dengan peningkatan kedisiplinan masyarakat menerapkan prokes, supaya BOR ini bisa terus turun hingga 30 persen seperti sebelum libur Lebaran," kata Daud.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar membangun tenda-tenda serbaguna di RS rujukan Covid-19 untuk membantu pasien yang terus berdatangan dan tidak tertampung.

Kepala Pelaksana BPBD Jabar Dani Ramdan menyebutkan, tenda serbaguna dibangun agar tidak ada lagi pasien yang terbaring di lorong atau selasar instalasi gawat darurat dan menjadi preseden buruk penanganan Covid-19 di Jabar.

"Meskipun BOR kita saat ini sudah turun, namun tenda itu tetap kita bangun mengantisipasi kejadian serupa seperti pada awal hingga pertengahan Juni kemarin," kata Dani.

Menurut Dani, pengadaan tenda serbaguna berasal dari bantuan dari pemerintah pusat berupa dana sewa untuk tenda.

"Kita dapat bantuan dari BNPB untuk penyewaan tenda. Jadi kalau sudah tidak digunakan, tendanya nanti dikembalikan. Sementara untuk pengadaan sarana penunjang lainnya seperti velbed dan toilet portable, disediakan oleh BPBD Jabar," ujar dia.

Saat ini baru di enam rumah sakit rujukan yang sudah dibangun tenda serbaguna, yaitu di RSUD Al Ihsan milik Pemda Provinsi Jabar di Kabupaten Bandung, RSUD Majalengka, RS Sumber Waras Cirebon, RS Paru Cirebon, RS Mitra Plumbon Cirebon, dan RSUD Subang.

"Rencananya ada 50 rumah sakit rujukan baik pemerintah maupun swasta yang akan dipasang tenda serbaguna itu. Namun bertahap, dengan syarat rumah sakit yang bersangkutan harus memiliki lahan untuk pendirian tendanya," ungkap Dani.

Selain tenda serbaguna, BPDB juga membangun toilet-toilet portable agar pasien tidak harus jauh-jauh pergi ke toilet rumah sakit. Pemasangan tenda serbaguna itu dimulai sejak pertengahan Juli.

(hyg/psp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER