Papua dan Papua Barat Alami Kelangkaan Oksigen Medis

CNN Indonesia
Selasa, 20 Jul 2021 13:19 WIB
Jubir Satgas Covid di Papua dan Papua Barat menceritakan mengenai kondisi kebutuhan oksigen di tengah lonjakan pasien Covid di sana.
Ilustrasi. Sejumlah nakes ber-APD untuk penanggulangan Covid di Kota Sorong, Papua Barat. (ANTARA FOTO/Olha Mulalinda)
Manokwari, CNN Indonesia --

Provinsi Papua dan Papua Barat mulai mengalami kelangkaan oksigen medis lantaran melonjaknya angka terkonfirmasi Positif Covid-19 di dua wilayah itu.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua, dr. Silwanus Sumule mengatakan kelangkaan terjadi karena permintaan yang meningkat signifikan akibat semakin banyaknya pasien yang membutuhkan, terutama yang terpapar Covid-19.

"Memang betul, ketersediaan oksigen terbatas. Ada ketidaksesuaian antara supply dan demand. Sebenarnya, produksinya tidak menurun, tapi kebutuhan yang meningkat. Itu yang menjadi kendala saat ini dalam penyediaan oksigen medis," Ujar Sumule saat dihubungi CNNIndonesia.com via Ponselnya, Selasa (20/7/2021)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia lalu mencontohkan kendala pemenuhan oksigen yang terjadi di RS Provita, di mana akhirnya pihak manajemen faskes itu harus mengirimkan surat pemberitahuan.

"Ini karena permintaan yang meningkat. Tapi informasi terakhir, yang di RS Provita sudah diatasi oleh teman teman Polri. Sehingga hari ini sudah ada suplai yang memungkinkan untuk kebutuhan rumah sakit itu," ujar Silwanus.

Untuk di kota Jayapura selaku ibu kota Papua, kata dia, terdapat dua rumah sakit milik swasta, tiga RS milik Pemprov Papua, satu RS milik pemerintah kota, dan tiga RS milik TNI- Polri.

Soal tempat produksi oksigen, dia mengaku hanya mengetahui satu tempat saja dari beberapa tempat yang ada di Jayapura.

"Satu tempat yang saya tahu itu, bisa memproduksi 180 tabung dalam sehari. Dari produksi harian itu, 120 tabung di distribusikan ke RS Dok 2 dan 60 tabung di distribusikan kepada rumah sakit lain," katanya.

RS Dok 2 merupakan rumah sakit rujukan utama provinsi dalam penanganan Covid-19 di wilayah Jayapura

Sedangkan di Jayapura lanjut dia, baru RS Abepura yang sudah bisa memproduksi sendiri oksigen medis dalam jumlah terbatas untuk kebutuhan mereka.

"Berapa hasil produksi oksigen di RS Abepura itu secara teknis pihak RS yang lebih tahu," tambahnya.

Dia mengaku, pemerintah Provinsi Papua telah meminta kepada pemerintah daerah untuk segera menyiapkan kebutuhan oksigen bagi masing masing rumah sakit.

"Karena sebagian besar rumah sakit di Jayapura milik pemerintah Kabupaten Kota, jadi kami minta untuk memperhatikan ketersediaan oksigen demi kebutuhan pasien," ujar Silwanus.

Kelangkaan Oksigen di Papua Barat

Seperti kondisi di Papua, Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua Barat, dr. Arnold Tiniap juga mengungkapkan hal yang sama.

"Dua pekan lalu, kami kewalahan untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien. Sedangkan produksi produsen sangat terbatas, " ungkapnya.

Untuk di Manowari, kata dia, keberadaan tiga penyuplai oksigen medis sejauh ini Manokwari belum cukup untuk menjawab kebutuhan oksigen di tengah lonjakan kasus saat ini.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, dua dari tiga penyuplai oksigen di Manokwari itu telah menambah masing-msing satu alat untuk meningkatkan jumlah produksi.

Disamping itu, RSUD Manokwari yang juga memproduksi oksigen sendiri, hanya bisa menyediakan maksimal 10 tabung dalam sehari.

Sebelumnya lanjut Arnold, RS Papua Barat terbantu dari produksi oksigen medis di RSUD Manokwari. Namun saat lonjakan kasus terjadi, RSUD Manokwari sebagai penampung pasien Covid-19 dengan gejala berat harus memproduksi untuk kebutuhan mereka sendiri.

"Kalau Kebutuhan kami (RS Papua Barat) saat ini 80 sampai 85 tabung oksigen ukuran 2000 liter per hari. Belum lagi rumah sakit lain. Data yang kami terima, hampir 80 persen rumah sakit di Manokwari terisi pasien Covid-19," kata Direktur RS Papua Barat ini.

Jalan satu satunya menurut Arnold, adalah kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap protokol kesehatan guna menurunkan angka penuluaran. Sebab, jika bergantung pada produksi oksigen medis di Manokwari, maka tidak akan bisa mencukupi bila mana angka terkonfirmasi positif terus meningkat.

(hen/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER