Polisi Dalami Unsur Pidana Kebakaran Kantor BPOM

CNN Indonesia
Kamis, 22 Jul 2021 11:16 WIB
Polisi masih menyelidik kasus kebakaran kantor BPOM apakah ada unsur pidana dalam peristiwa tersebut. Enam saksi telah diperiksa.
Polisi masih menyelidik kasus kebakaran kantor BPOM apakah ada unsur pidana dalam peristiwa tersebut. (CNN Indonesia/Yulia Adiningsih)
Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi bakal mendalami apakah ada unsur pidana dalam peristiwa kebakaran yang melanda kantor Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Jakarta Pusat.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Wisnu Wardan mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mendalami hal tersebut.

"Masih dalam penyelidikan, kami menunggu hasil labfor [laboratorium forensik] dulu," kata Wisnu saat dikonfirmasi, Kamis (22/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wisnu mengatakan pihaknya juga masih terus melakukan pemeriksaan saksi, baik dari pihak BPOM maupun kontraktor yang bekerja.

"Enam saksi yang sudah diperiksa, dari pegawai BPOM dan pegawai kontraktor yang kerja," ucap Wisnu.

Peristiwa kebakaran di Kantor BPOM terjadi pada Minggu (18/7) malam. Api membakar lantai dasar gedung tersebut dengan luas area yang terbakar sekitar 200 meter persegi dan kerugian ditaksir mencapai Rp600 juta.

Polri menduga kebakaran berawal dari ruang standardisasi obat hingga senyawa kimia lain yang berada di lantai satu gedung tersebut. Penyebab pasti kebakaran BPOM masih ditelusuri.

"Dari hasil penyelidikan awal, diketahui terdapat api yang berkobar di lantai satu gedung BPOM, tepatnya di ruang standardisasi obat dan prekursor dan zat adiktif," kata Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Rabu (21/7).

Berdasarkan penelusuran awal, polisi menduga kebakaran itu diakibatkan karena hubungan arus pendek listrik. Ini berkaitan dengan proses peremajaan instalasi listrik yang sedang dilakukan di lokasi kejadian.

Kendati demikian, pihak kepolisian belum menyimpulkan secara utuh mengenai penyebab kebakaran tersebut.

(dis/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER