Viral Kapolsek Diam di Tawuran Belawan, Polda Sebut Tepat

CNN Indonesia
Kamis, 22 Jul 2021 17:28 WIB
Ilustrasi tawuran. (Foto: iStock/ManuelVelasco)
Jakarta, CNN Indonesia --

Polda Sumatera Utara mengakui ada kekurangan personel dalam penanganan tawuran di Belawan, Medan. Upaya menahan diri petugas dinilai sebagai tindakan tepat.

Hal itu dikatakan terkait video viral yang menarasikan Kapolsek Belawan Kompol Daniel Naibaho hanya diam dan tak bertindak saat tawuran antar pemuda terjadi, Rabu (21/7).

"Polisi bertindak juga harus mengukur tingkat kemampuan personel juga. Jangan sampai kita yang malah bukan mempersempit ruang, malah memperlebar ruang. Karena kekuatan personel kita yang kurang," kata Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara Kombes Hadi Wahyudi saat dikonfirmasi, Kamis (22/7).

Perekam video bersama dengan sejumlah warga lain diketahui terlihat seperti memaki Kapolsek yang dinilai tak bertindak saat tawuran terjadi. Tak diketahui pasti lokasi pengambilan video tersebut.

"Ngapain bapak di sini berdiri? Ngapain berdiri sendiri kalian? Apa tindakan? Ini kapolsek. Foto, saya foto. Saya pengacara Poltak Tapubulon. Apa yang kalian lakukan? Masa berdiri aja? Amankan sana," teriak perekam video.

"Yang berdiri siapa, Pak?," jawab Kapolsek.

"Ya ini buktinya. Itu gereja massa bakar," kata perekam video.

"Saya sudah ke depan tadi. Saya kena serang juga," ucap Daniel membalas.

Hadi pun menyayangkan aksi yang dilakukan oleh perekam video tersebut. Menurutnya, narasi yang dibuat tak benar dan seolah memprovokasi. Pasalnya, tak ada gereja yang dibakar dalam insiden tersebut.

Menurutnya, Kapolsek telah mengkoordinasikan kepada jajaran kepolisian lain sehingga dapat mengirimkan bantuan untuk mengamankan tawuran yang terjadi.

"Kapolsek masih tetap menahan diri itu sudah tindakan yang bagus dan tepat," ucap Hadi.

"Itu dia sudah tindakan responsif. terkait dengan dia datang ke TKP kemudian die ngeliat kekuatan dia sendiri dengan jumlah personel dan jumlah massa yang banyak, itu sudah perhitungan yang tepat," tambah dia.

Aksi tawuran berhasil diredam setelah pasukan TNI dan Polri tiba di lokasi. Saat ini, situasi sudah kondusif. Kelompok yang berselisih pun diminta untuk menandatangani surat perdamaian sehingga tak mengulang perbuatannya lagi.

Sementara, enam orang provokator dari aksi tersebut sudah ditangkap oleh kepolisian. Saat ini, penyidik masih mengejar pihak-pihak lain yang terlibat.

(mjo/arh)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK