Stok Surabaya Menipis, Vaksinasi untuk Umum dan Anak Terhenti
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa stok vaksin Covid-19 di daerahnya mulai menipis. Alhasil vaksinasi untuk umum dan anak-anak usia 12-17 tahun pun dihentikan sementara.
Eri mengatakan, stok vaksin yang tersisa saat ini hanya ada sekitar 3 ribu dosis.
"Saat ini kita tinggal sekitar 3 ribu [dosis vaksin], itu pun untuk instansi tertentu. Untuk anak-anak terhenti dulu," kata Eri, Senin (26/7).
Vaksinasi bagi kalangan instansi, kata Eri, adalah instruksi pemerintah pusat. Misalnya vaksinasi bagi orang yang bekerja di perbankan.
"Surabaya ini ada. Tapi ada yang turun dari pemerintahan yang berbunyi ini buat A ini buat B. Yang kita berikan untuk umum emang berkurang. Tapi untuk perbankan gitu bunyi, jadi hanya untuk orang-orang bagian perbankan," ujarnya.
Eri pun telah mengajukan permohonan tambahan stok vaksin ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Sebab kata dia, banyak warga Surabaya yang akan menjalani suntikan dosis kedua.
"Tapi untuk masyarakat dosis kedua, kami minta ke Bu Gubernur, Pangdam, Pak Kapolda untuk jatah hari ini. Karena vaksin ada yang dari pemerintah turun ke gubernur ada yang ke TNI/Polri," ujar politikus PDIP tersebut.
"Jadi kalau kami sudah kehabisan, kami menyampaikan ke sana untuk kebutuhan sehari. Dan kebutuhannya hanya untuk dosis dua," lanjut Eri.
Ia mengatakan, Surabaya mampu melakukan penyuntikan 40-50 ribu dosis per hari. Eri mengatakan pihaknya memang sengaja mengebut, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Saking ngebutnya, maka tak jarang pihaknya hingga kehabisan stok vaksin. Jika sudah begitu, ia pun melaporkan hal itu ke Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, untuk memohon pasokan tambahan.
"Surabaya ini InsyaAllah kalau kami melakukannya bisa dengan 40-50 ribu per hari. Karena kami menjalankan intruksi presiden yang mengatakan 'habiskan vaksin, jangan ada stok'. Ya kami habiskan. Kalau habis ya njaluk (minta)," kata mantan kepala Bappeko Surabaya tersebut.