Cek 2 Jasad Terduga Teroris Poso, 6 Sampel DNA Didapat

CNN Indonesia
Selasa, 27 Jul 2021 00:30 WIB
Enam sampel DNA terduga anggota MIT Poso didapat dari pihak keluarga yang berasal dari luar Sulteng.
Ilustrasi jenazah. (Foto: Istockphoto/Katarzyna Bialasiewicz)
Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi mengambil enam sampel DNA (Deoxyribonucleic Acid) dari keluarga terduga teroris anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang tewas tertembak pada awal 11 dan 17 Juli di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

"Enam orang yang diambil sampel DNA nya adalah keluarga teroris Poso yang berada di Nusa Tenggara Timur (NTT) 1 orang, dari Bima (Nusa Tenggara Barat) 2 orang, Sulawesi Selatan 1 orang, Palu 1 orang, dan Poso 1 orang," kata Kepala Satgas Humas Operasi Madago Raya Kombes Didik Supranoto, kepada wartawan, Senin (26/7).

Pengambilan sampel tersebut dilakukan oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri dan Disaster Victim Identification (DVI) Polda setempat masing-masing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sampel tersebut, dibawa ke Laboratorium Pusdokkes Polri yang terletak di Jakarta untuk kemudian diidentifikasi. Proses tersebut, diperlukan sebagai pembuktian terhadap identitas para terduga teroris yang ditembak mati oleh tim Satgas beberapa waktu lalu.

"Diharapkan kepada masyarakat atau media untuk tidak berspekulasi terhadap identitas tiga jenazah teroris Poso tersebut, apabila hasilnya sudah diterima oleh Satgas Madago Raya, maka akan segera diumumkan kepada masyarakat," tukas dia.

Sebagai informasi, kepolisian tengah melakukan operasi penyisiran besar-besaran untuk menangkap sisa buronan teroris MIT Poso.

Sejak Rabu (21/7) kemarin, Kapolda Sulawesi Tengah, Inspektur Jenderal Abdul Rakhman Baso memimpin patroli ke beberapa wilayah, yakni Lore Utara atau Napu. Kemudian, dilanjutkan hingga ke Kabupaten Sigi.

Saat ini tersisa enam DPO yang masih diburu oleh Satgas Madago Raya. Terakhir, tim menembak mati teroris bernama Budirman alias Abu Alim alias Hanif alias Ambo di wilayah Torue, Parigi Moutong pada Sabtu (17/7).

Kontak tembak sebelumnya, terjadi pada Minggu (11/7). Dua terduga teroris tewas tertembak dan berada di di dalam jurang. Jenazah bisa dievakuasi setelah empat hari operasi.

Pasukan TNI di lapangan mengubah rencana evakuasi yang semula melalui udara kini menggunakan rakit untuk menyusuri sungai. Satgas Madago Raya kemudian memakamkan dua jenazah itu di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Palu.

Kedua jenazah tersebut belum dapat diidentifikasi karena sudah membusuk. Pemakaman pun dilakukan secara syariat Islam tanpa identitas dan diberi keterangan Mr X. Saat itu, aparat mencari sampel DNA dari pihak keluarga.

(mjo/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER