KPK Panggil Plt Dirut Sarana Jaya di Kasus Lahan Munjul

CNN Indonesia
Senin, 26 Jul 2021 16:54 WIB
Indra dipanggil sebagai saksi untuk kelima tersangka dalam kasus tersebut, termasuk Yoory C. Pinontoan selaku eks direktur utama Sarana Jaya.
Ilustrasi. KPK. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Pelaksana tugas Direktur Utama Perumda Sarana Jaya, Indra Sukmono dalam lanjutan kasus dugaan korupsi pengadaan lahan di Munjul, Cipayung, Jakarta Timur pada 2019.

Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri mengatakan Indra dipanggil guna menjalani pemeriksaan untuk kelima tersangka dalam kasus tersebut, termasuk Yoory C. Pinontoan selaku eks direktur utama Sarana Jaya.

"Hari ini pemanggilan saksi TPK terkait pengadaan tanah di Munjul Kelurahan Pondok Rangon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur Tahun 2019, dengan tersangka YRC dkk," ujar Ali dalam keterangannya, Senin (26/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemeriksaan terhadap Indra dilakukan di kantor KPK, yang berada di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Selain Indra, dalam pemeriksaan itu, KPK turut memanggil dua saksi lain, masing-masing Senior Manajer Divisi Pertahanan dan Hukum Perumda Pembangunan Sarana Jaya Yadi Robi, dan staf divisi umum Perumda Pembangunan Sarana Jaya Rahmat H.

KPK diketahui telah menetapkan total lima tersangka dalam kasus tersebut. Lembaga antirasuah menaksir kerugian negara Rp152,5 miliar terkait pengadaan Lahan di Munjul. KPK menemukan bahwa uang tersebut diduga digunakan untuk kepentingan pribadi para tersangka.

Belakangan, komisi rasuah menyatakan bakal memanggil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan guna dimintai keterangan.

Ketua KPK Firli Bahuri, mengatakan pemanggilan terhadap Anies akan dilayangkan dalam waktu tak lebih dari dua pekan ke depan.

"Kita memang akan jadwalkan untuk pemanggilan para pihak yang terkait pada perkara korupsi pengadaan lahan di DKI Jakarta, beri waktu KPK untuk bekerja," kata dia.

(thr/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER