Veronica Koman Sebar Video Polisi Pukul Warga Papua di Nabire

Polisi tengah menindaklanjuti dugaan pemukulan aparat terhadap warga Papua yang terekam video dan turut disebarkan oleh pengacara publik dan aktivis HAM, Veronica Koman di media sosial, Rabu (28/7).

"Tunggu ya, Kapolres lagi panggil pihak-pihak. Terima kasih," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal saat dikonfirmasi, Rabu (28/7) siang.

Lihat Juga : Serda A dan Prada V Jadi Tersangka Penginjak Kepala di Papua

Kamal belum dapat menuturkan secara lengkap mengenai kronologi ataupun rentetan peristiwa yang terjadi sehingga menyulut hal tersebut.

Dia mengatakan, akan menjelaskan secara rinci mengenai perkara tersebut setelah mendapat laporan perkembangan dari Kapolres.

"Tunggu laporan dari Kapolres ya, sabar," ujar dia.

[Gambas:Twitter]

Dihubungi terpisah, Veronica Koman menjelaskan bahwa insiden itu terjadi saat pemungutan suara ulang (PSU) di wilyah Nabire, Papua.

Meski tak mengetahui secara lengkap mengenai perkara yang terjadi, Veronica tetap menyayangkan aksi kekerasan yang dilakukan oleh kepolisian terhadap warga Papua tersebut.

"Saya pikir kasus apapun itu, tidak benar memperlakukan orang seperti itu karena merupakan penyalahgunaan wewenang dan arogansi aparat," ucap dia.

Menurutnya, tindakan tersebut merupakan akibat dari tindakan rasial yang seringkali dilakukan terhadap masyarakat Papua.

"Apalagi terhadap orang Papua, itu akibat dari rasisme yang inheren dan sistemik sehingga ringan untuk dehumanisasi mereka," tandasnya.

Lihat Juga : Pemuda Papua Dicatut dalam Poster Seruan Protes Injak Kepala

Dalam video yang beredar, terlihat dua anggota polisi membawa seorang warga Papua untuk kemudian dinaikkan ke atas mobil tentara. Tak diketahui pasti mengenai alasan orang tersebut dibawa polisi.

Saat tiba di depan mobil tersebut, terlihat warga Papua itu seolah menahan langkahnya. Polisi tersebut pun langsung memukul kepala orang Papua tersebut beberapa kali dan mendorongnya untuk naik ke mobil.

Aksi itu kemudian menuai reaksi dari beberapa warga di sekitar. Terdengar mereka meminta agar orang Papua itu tak dipukul.