Kemenag Kucurkan Rp400 M Digitalisasi 2.666 Madrasah
Kementerian Agama menyiapkan anggaran Bantuan Afirmasi Madrasah Rp399,9 miliar yang diimplementasikan melalui Program Realizing Education's Promise - Madrasah Education Quality Reform.
Kucuran dana tersebut rencananya diperuntukkan bagi 2.666 madrasah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dirjen Pendidikan Islam, Kemenag Ali Ramdhani menyatakan bantuan tersebut nantinya akan diberikan dalam bentuk uang tunai.
"Tahun ini kita siapkan Bantuan Afirmasi Madrasah untuk 2.666 madrasah, masing-masing mendapat Rp150juta. Totalnya mencapai Rp399,9 miliar," Kata Ali dalam keterangan resminya, Jumat (30/7)
Ali mengatakan kriteria madrasah yang bisa mendapatkan bantuan tersebut sudah menerapkan sistem Evaluasi Diri Madrasah (EDM) dan sistem e-RKAM atau Rencana Kerja dan Anggaran Madrasah berbasis Elektronik. Kedua program tersebut sempat diberikan pelatihan pada 2020 dan mulai diaplikasikan tahun ini.
"Pemanfaatannya harus didasarkan pada kebutuhan mendesak madrasah yang dirumuskan berdasarkan hasil EDM serta sesuai juknis yang ditetapkan," kata dia.
Terpisah, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Kemenag M Isom Yusqi menyatakan bantuan antara lain bisa digunakan dalam rangka penguatan digitalisasi madrasah.
Selain itu, bantuan tersebut bisa untuk meningkatkan kualitas sanitasi dan kebutuhan program lainnya dalam rangka mendukung mutu pembelajaran di madrasah.
"Juknis penyaluran bantuan sudah selesai. Insya Allah mulai September bantuan akan mulai didistribusikan," ujarnya.
Isom mengakui bahwa pemberian bantuan afirmasi ini belum bisa menyasar ke seluruh madrasah. Hal itu disebabkan keterbatasan anggaran Kementerian Agama. Ia berharap Pemerintah Daerah bisa mengalokasikan Dana Alokasi Khusus untuk membantu siswa-siswa madrasah.
"Kami telah menerapkan sistem e-RKAM sebagai platform e-planning dan e-budgeting madrasah, sehingga akuntabilitas pelaporan bantuan dapat dijamin," tegasnya.
Digitalisasi Madrasah
Isom juga menjelaskan, program digitalisasi madrasah sebetulnya sudah dilakukan sejak 2019. Sejumlah program yang dilakukan antara lain merevisi juknis relaksasi pemanfaatan dana BOS hingga bisa digunakan untuk menunjang sistem pembelajaran online.
Lihat Juga : |
Upaya lainnya yakni memberikan bantuan pengadaan server dan Jaringan Komputer CBT (Computer Based-Test) untuk semua jenjang. Baik Madrasah Aliyah, Tsanawiyah maupun Ibtidaiyyah.
"Anggaran untuk bantuan ini memang tidak banyak, sangat terbatas. Tahun ini kuota penerima bantuan ini sebanyak 200 Madrasah Aliyah, 250 Madrasah Tsanawiyah, dan 100 Madrasah Ibtidaiyah," tutur M. Isom.
Sejak 2019, Kemenag juga memberikan bantuan pembangunan Madrasah Negeri melalui dana SBSN (Surat Berharga Sukuk Nasional). Salah satu pemanfaatan bantuan tersebut adalah untuk menunjang implementasi kelas digital. Sampai tahun ini, bantuan pembangunan madrasah negeri melalui SBSN masih berlangsung.
(rzr/bmw)