Tes swab polymerase chain reaction (PCR) untuk mendeteksi Virus Corona pada hewan di Taman Margasatwa Ragunan baru akan dilakukan ketika mereka menunjukkan gejala klinis.
Hal tersebut diungkap Humas Taman Margasatwa Ragunan, Bambang Wahyudi menyusul dua Harimau Sumatera yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Swab itu dilakukan ketika terjadi gejala klinis," kata Bambang saat ditemui wartawan di Kompleks Kandang Harimau, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (2/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang menyebut pihaknya tak akan tes binatang-binatang lain yang tak menunjukkan gejala klinis. Pihaknya akan terus memantau binatang-binatang selain dua Harimau Sumatera bernama Hari dan Tino.
"Kalau tidak (menunjukkan gejala) ya jangan, susah juga ya swab, hewan-hewan liar kan," ujar Bambang.
Sejauh ini, kata Bambang, belum ada tindakan pengambilan sampel terhadap binatang lain di Ragunan. Ia berharap tak ada binatang lain di Ragunan yang terpapar Covid-19.
"Pengambilan sampel, sejauh ini belum ada informasi, mudah-mudahan tidak ada yang terpapar yang lain, ya selain Hari dan Tino," ujarnya.
Lebih lanjut, Bambang menyebut bahwa kasus penularan Covid-19 terhadap binatang baru kali ini terungkap. Pihaknya tidak memungkiri hal tersebut juga terjadi di kebun binatang lain.
"Ternyata virus ini cukup ganas ya, bisa dari manusia ke hewan," katanya.
Sebelumnya, dua Harimau Sumatera di Ragunan bernama Hari dan Tino terkonfirmasi positif Covid-19.
Kejadian ini bermula saat Tino yang berusia 9 tahun menunjukkan beberapa gejala seperti, sesak nafas, bersin, hidungnya berlendir, dan nafsu makan menurun.
Selang dua hari kemudian, Hari yang berusia 12 tahun juga menunjukkan gejala yang sama. Pihak pengelola Ragunan lantas melakukan tes swab terhadap dua kucing besar di Ragunan itu pada 14 Juli.
"Kemudian dikirim ke laboratorium Pusat Studi Satwa Primata, IPB Bogor. Lalu, hasilnya keluar tanggal 15 Juli yang menyatakan bahwa kedua satwa tersebut terpapar Covid-19," kata Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati, Minggu (1/8).
(iam/fra)