ANALISIS

Manuver Pejabat Berburu Popularitas di Tengah Pandemi

CNN Indonesia
Selasa, 03 Agu 2021 12:17 WIB
Politikus mulai berburu popularitas menjelang Pemilihan Umum 2024. Apapun dilakukan termasuk menunggangi kesuksesan atlet-atlet olimpiade.
Ilustrasi. Petugas gabungan mencopot baliho saat penertiban Alat Peraga Kampanye (APK) Pemilu 2019 di kawasan Kecamatan Kraton, Yogyakarta (Antara Foto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Situasi pandemi virus corona (Covid-19) yang melanda Indonesia tak menyurutkan tingkah para elite politik untuk terus bermanuver memoles citra diri demi kepentingannya sendiri.

Sejumlah politikus menggunakan pelbagai cara berbeda untuk meraih simpati masyarakat. Salah satunya seperti pemasangan iklan politik berupa baliho hingga billboard yang belakangan ini gencar dilakukan oleh Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Baliho tersebut kini sudah banyak tersebar di daerah-daerah. Peletakannya baliho tersebut bervariasi. Mulai dari yang dipajang secara legal di tempat yang sudah disediakan hingga dipasang pada tiang-tiang listrik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya baliho Puan dan Airlangga, kemenangan atlet-atlet Indonesia pada pelbagai cabang olahraga di Olimpiade Tokyo 2020 juga dijadikan objek bagi para politikus.

Di media sosial, poster-poster ucapan selamat dari para politikus kepada para atlet berprestasi Indonesia kini berseliweran. Bahkan, di poster tersebut komposisi wajah si atlet kalah besar ketimbang wajah para politikus pemberi selamat.

Pengamat Politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin mengatakan upaya pemasangan baliho hingga mengucapkan selamat bagi atlet yang berprestasi di Olimpiade merupakan fenomena para politikus di Indonesia sedang berburu popularitas di tengah pandemi.

"Arahnya ke sana, berburu popularitas. Mereka para politikus memanfaatkan momentum. Atau mereka menunggangi momentum untuk mencari popularitas. Caranya dengan menunggangi kesuksesan atlet yang raih prestasi di Tokyo, mau pun buat spanduk-spanduk di jalanan yang ingatkan protokol kesehatan seperti Puan," kata Ujang kepada CNNIndonesia.com, Senin (3/7) malam.

Ujang mengatakan menyampaikan selamat kepada atlet menjadi strategi politikus untuk ikut mengkapitalisasi popularitas dari masyarakat. Sebab, perhatian utama masyarakat saat itu tengah tertuju ke ke arah para atlet yang berprestasi.

Hal senada juga dilakukan para politikus yang memasang banyak baliho. Mereka tengah berupaya melakukan sosialisasi diri sejak jauh-jauh hari untuk persiapan pilpres 2024 mendatang.

"Meski pakai cara-cara lama. Tapi masih efektif. Baliho misalnya, karena masih banyak penduduk di pedesaan, maka strategi itu masih efektif di daerah pedesaan. Makanya calon-calon presiden masang di situ," kata Ujang.

Ujang menambahkan, tidak ada larangan bagi politikus untuk memberikan ucapan selamat kepada para pemenang olimpiade baik maupun memasang banyak baliho di tengah pandemi.

Meski demikian, etika politik para politikus tersebut dinilai kurang baik. Sebab, tindakan tersebut bersinggungan dengan kondisi pandemi di Indonesia.

Ujang menilai pemasangan baliho yang masif di pelbagai daerah dinilai tak etis di tengah penderitaan masyarakat menghadapi virus corona. Terlebih lagi, biaya pemasangan baliho atau billboard di Indonesia di tidak murah.

Anggota DPR dari Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan pemasangan billboard atau baliho Puan di sejumlah daerah diklaim dipasang oleh anggota DPR Fraksi PDIP sesuai daerah pemilihan (dapil) masing-masing dan para pengurus daerah PDIP.

Ia menilai sudah sepatutnya uang dari pemasangan baliho bisa dialokasikan untuk membantu masyarakat yang terdampak virus corona. Bukan sebaliknya justru terus mempromosikan diri dengan jor-joran membuat spanduk demi menaikkan citra diri.

"Secara etika itu tak etis karena di tengah pandemi. Di tengah masyarakat sedang susah. Kita gotong royong dulu menyelesaikan masalah pandemi. Persoalan baliho itu kan persoalan pribadi. Harusnya di rem dulu dan hentikan dulu," kata Ujang.

Timbulkan Apatis Publik

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER