Solo 'Rem' Vaksinasi Dosis Pertama karena Stok Menipis

CNN Indonesia
Selasa, 03 Agu 2021 19:53 WIB
Kadinkes Solo mengatakan karena makin menipisnya stok, terpaksa mengerem penyuntikan dosis pertama, agar bisa untuk penerima yang terjadwal dosis kedua.
Petugas medis menyuntikkan vaksin pada warga saat pelaksanaan layanan Mobil Keliling Vaksinasi Covid-19 di Ngarsopuro, Solo, Jawa Tengah, Selasa (15/6/2021). (ANTARA FOTO/Maulana Surya)
Solo, CNN Indonesia --

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, terpaksa mengerem program vaksinasi dosis pertama karena pasokan vaksin Covid-19 yang terus menipis. Stok vaksinasi yang ada saat ini diprioritaskan untuk warga yang sudah dijadwalkan menerima vaksinasi dosis kedua.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan saat ini vaksin yang dimiliki Pemkot Solo hanya tersisa sekitar 11 ribu dosis. Pasokan tersebut diprioritaskan untuk vaksinasi dosis kedua.

"Minggu ini aman tapi saya enggak berani ngebut dosis satu. Kalau saya main di dosis satu, minggu depan saya nggak punya vaksin lagi," katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (3/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan keterbatasan stok yang dimiliki, vaksinasi dosis pertama melambat. Biasanya, kata Siti Wahyuningsih, Pemkot menyuntikkan 1.000/1.500 dosis satu per hari melalui puskesmas.

"Hari ini saya cek cuma 100 dosis," kata dia yang karib disapa Ning tersebut.

Maunya lari tapi nggak punya vaksinKadinkes Solo Siti Wahyuningsih

Pemkot Solo saat ini memprioritaskan stok vaksin yang ada untuk warga yang sudah terjadwal menerima dosis kedua. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi keterlambatan vaksin dosis kedua yang diterima warga.

"Kalau dosis kedua kan tidak kita target karena sudah terjadwal berdasarkan dosis pertamanya," katanya.

Ning menjelaskan pada saat masih memiliki stok vaksin melimpah, Pemkot Solo bisa menyuntikkan total 4 ribu dosis vaksin per hari. Kemudian saat Pemkot menjalankan program percepatan vaksinasi, angka tersebut bisa naik hingga 5 ribu per hari.

"Sekarang 4 ribu enggak dapat, karena enggak main di dosis satu," katanya.

Capaian vaksinasi di Solo sendiri saat ini sudah berada di angka 290 ribu orang atau 69 persen dari target 417 ribu orang. Ning menargetkan vaksinasi di solo mencapai 100 persen pada akhir Agustus 2021. Dengan keterbatasan stok vaksin yang saat ini terjadi, tak menutup kemungkinan capaian vaksinasi di Solo mundur dari target awal.

"Kita kan masih kurang 127 ribu orang. Kalau ada vaksin sudah ta' genjot. Maunya lari tapi nggak punya vaksin," katanya.

Secara terpisah, persoalan stok vaksin yang menipis pun terjadi di Jawa Timur. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan per hari ini saja ada sekitar 4,2 juta warga provinsi itu yang jatuh tempo vaksin dosis kedua.

leh karena itu, mantan Menteri Sosial itu pun berharap wilayahnya bisa mendapatkan pasokan vaksin tambahan dari pemerintah pusat secepatnya. Sebab 4,2 juta masyarakat itu harus segera mendapatkan dosis kedua vaksinnya.

"Jadi memang kami berharap akan ada percepatan droping vaksin ke Jawa Timur karena masyarakat Jatim semangat sekali mengikuti vaksinasi, sementara yang jatuh tempo dosis kedua ini yang harus segera terpenuhi 4,2 juta," ujar Khofifah saat meninjau vaksinasi massal di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Selasa.

(syd/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER