Khofifah Ungkap Keterlambatan Vaksin Dosis Kedua di Jatim

CNN Indonesia
Selasa, 03 Agu 2021 17:15 WIB
Gubernur Jatim mengatakan per hari ini setidaknya ada 4,2 juta warganya yang belum mendapatkan dosis kedua vaksin Covid-19 meskipun sudah jatuh tempo.
Gubernur Jatim mengatakan per hari ini setidaknya ada 4,2 juta warganya yang belum mendapatkan dosis kedua vaksin Covid-19 meskipun sudah jatuh tempo. (Dok. Arsip Humas Pemprov Jatim)
Surabaya, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Timur (JatimKhofifah Indar Parawansa meminta pemerintah pusat menyegerakan pengiriman tambahan dosis vaksin untuk mempercepat program vaksinasi Covid-19 di wilayahnya.

Ia mengatakan hal tersebut mengingat banyak dari warganya yang telah jatuh tempo untuk menerima vaksinasi dosis kedua. Sementara pasokan vaksin sejumlah daerah di Jatim telah habis.

"Per hari ini yang sudah jatuh tempo dosis kedua itu kurang 4,2 juta [orang di Jatim]," kata Khofifah saat meninjau vaksinasi massal di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Selasa (3/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, mantan Menteri Sosial itu pun berharap wilayahnya bisa mendapatkan pasokan vaksin tambahan dari pemerintah pusat secepatnya. Sebab 4,2 juta masyarakat itu harus segera mendapatkan dosis kedua vaksinnya.

"Jadi memang kami berharap akan ada percepatan droping vaksin ke Jawa Timur karena masyarakat Jatim semangat sekali mengikuti vaksinasi, sementara yang jatuh tempo dosis kedua ini yang harus segera terpenuhi 4,2 juta," ucapnya.

Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan vaksin dosis kedua, kata Khofifah, pasokan tambahan vaksin dari pemerintah pusat itu juga dibutuhkan untuk memperluas jangkauan dosis pertama vaksinasi pada warganya.

"Kami berharap mendapat droping sebanyak dan sesegera mungkin untuk percepatan dosis kedua dan perluasan dosis pertama." ujar dia.

Terpisah, Ketua Rumpun Vaksin Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, dr Herlin Ferliana mengatakan bahwa keterlambatan vaksinasi dosis kedua ini disebabkan lantaran pasokan vaksin yang dikirim Kementerian Kesehatan (Kemenkes) jumlahnya jauh lebih kecil daripada kebutuhan.

"Karena vaksin ini hanya bisa didapat dari Kemenkes, maka kami terus koordinasi dengan Kemenkes, untuk terus dikirim vaksin terutama untuk pemenuhan dosis kedua," kata Herlin.

Herlin menerangkan tiap mendapatkan distribusi vaksin, pihaknya langsung menyalurkan pasokan itu ke kabupaten/kota. Kini, ia pun mengimbau dinas kesehatan daerah memprioritaskan sasaran dosis kedua.

"Sedangkan untuk sasaran dosis pertama bersabar menunggu vaksin berikutnya, yang Insyaallah bulan Agustus ini datang lebih banyak," kata mantan Kepala Dinkes Jatim ini.

Jatim menargetkan vaksinasi Covid-19 ke 70 persen populasi warganya. Atau dengan kata lain ke sebanyak 31.826.206 orang.

(frd/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER