5 Ribu Anak di Jatim Ditinggal Orang Tua Meninggal Covid

frd | CNN Indonesia
Selasa, 03 Agu 2021 20:22 WIB
Ilustrasi. (Foto: iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 5 ribu anak di Jawa Timur diperkirakan menjadi yatim piatu. Pasalnya kedua orangtua mereka meninggal karena infeksi Covid-19.

Jumlah itu diungkap oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur (DP3AK Jatim), Andriyanto.

"Diperkirakan ada 5.082 anak menjadi yatim piatu dengan asumsi seperempat jumlah penduduk Jatim anak usia 0-18 tahun," kata Andriyanto, Selasa (3/8).

DP3AK pun berkolaborasi dengan lembaga masyarakat, forum anak, dan stakeholder lainnya melakukan upaya pemulihan psiko sosial terpadu bagi anak-anak itu.

"Anak-anak tersebut juga akan didampingi oleh pendamping psikolog untuk dilakukan asesmen dan penguatan psikis selama pandemi berlangsung," ucapnya.

Ia mengatakan, anak-anak tersebut Andriyanto juga akan dibimbing untuk meningkatkan kapasitas dengan edukasi dan pelatihan kewirausahaan oleh pelatih profesional yang dibutuhkan anak-anak remaja, melalui daring atau luring di UPTD Dinas Sosial Provinsi Jatim.

Meski demikian, untuk memastikan jumlah anak-anak dengan orangtua meninggal karena Covid-19, DP3AK akan melakukan pendataan by name by address. Pendataan ini masih dalam proses.

"Bekerja sama dengan Dinas Dukcapil untuk memastikan Anak-anak tersebut memperoleh hak-hak sipilnya, misalnya akta kematian orangtua, akta kelahiran; KK yang ada namanya, kartu identitas anak dan perekaman KTP bagi yang mau berusia 17 tahun," ucapnya.

Melakukan Pendataan

Terpisah, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jatim, Alwi, memgaku pihaknya sedang mendata anak-anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena Covid-19. Pendataan itu dilakukan untuk assasement pendampingan dan bantuan.

"Teman-teman sudah mulai bergerak, tapi kalau tanya jumlah belum tahu saya," ujar Alwi.

Lebih lanjut, Alwi menekankan kalau Dinsos Jatim tidak terlalu mementingkan data. Terpenting, menurut dia ialah assessment dan pendampingan terhadap anak-anak itu.

"Saya pada upaya penyelamatan, ketemu lima, lima akan diselamatkan. Ketemu tujuh, tujuh yang akan diselamatkan," ucapnya.

Alwi menyampaikan ada beberapa aspek yang telah disiapkan dalam penilaian nanti. Seperti faktor kejiwaan dan trauma anak. Dinsos kata dia akan segera melakukan pendampingan.

"Kalau anak itu kesulitan ekonomi nggak bisa sekolah, akan kami tawarkan barang kali mau di UPTD kita, akan dipelihara oleh kami," pungkas dia.

(asa)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK