Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ditegaskan akan terus mendorong pemerintah daerah agar membangun ekosistem inovasi. Hal itu diperlukan agar iklim inovasi berjalan kondusif di daerah.
Kepala Badan Litbang Kemendagri Agus Fatoni saat menjadi pembicara kunci dalam webinar bertema Best Practice Inovasi Daerah dan Pengukuran serta Penilaian Indeks Inovasi Daerah Tahun 2021 mengatakan, perkembangan inovasi di daerah akan berdampak dalam upaya menghadapi tantangan dan masalah di daerah.
"Daerah harus serius dan berkomitmen untuk membangun ekosistem inovasi. Untuk itu perlu keterlibatan peran interaksi dari 6 aspek di antaranya keterlibatan aktor inovasi, dukungan iptek, peran institusi, dukungan regulasi, dukungan anggaran, dan tata kelola SDM," ujar Fatoni pada Rabu (4/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aktor inovasi itu sendiri dapat berasal dari kalangan akademisi, swasta atau sektor privat, tokoh masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, serta media massa. Konektivitas antaraktor inovasi juga dinilai penting untuk memperkuat dampak inovasi pada masyarakat. Selain itu, lanjut Fatoni, lembaga think tank juga perlu dilibatkan dalam aktivitas inovasi.
"Mereka semua harus berperan sebagai aktor kunci yang saling berkolaborasi dan berperan dengan tugas dan fungsinya masing-masing untuk tujuan yang sama, (yakni) menghasilkan inovasi. Tidak boleh ada aktor yang dirugikan dalam ekosistem inovasi," katanya.
Pada interaksi dalam ekosistem inovasi, diperlukan dukungan regulasi berupa kebijakan inovasi dari pemerintah daerah (pemda). Kebijakan tersebut dapat berupa peraturan daerah, peraturan kepala daerah, atau peraturan perundang-undangan lain.
"Guna memajukan inovasi, intervensi pemerintah daerah melalui kebijakan inovasinya merupakan aspek yang sangat penting. Kepala daerah harus menciptakan wilayah yang ramah inovasi dan mendukung kemajuan Iptek di daerahnya. Kemajuan iptek ini dapat digunakan sebagai solusi atas masalah yang ada," ujar Fatoni.
Dia mengingatkan ada beberapa hal lain yang juga diperlukan dalam pembangunan ekosistem inovasi, yaitu dukungan anggaran. Meski bukan penentu, namun dengan dukungan anggaran yang memadai, inovasi dapat berkembang lebih cepat.
Menurut Fatoni, pemda dapat mengadakan kolaborasi dengan berbagai pihak, atau melakukan pengelolaan dengan berbagai cara inovatif sehingga anggaran pun dapat dialokasikan secara efektif dan efisien. Hal berikutnya, adalah perubahan pola pikir SDM aparatur di daerah dan menjadikan inovasi sebagai budaya dalam bekerja.
"Perubahan mindset ini penting, karena akan berpengaruh pada pola pikir, selanjutnya berpengaruh pada pola kerja, dan pada akhirnya akan dapat mengubah budaya kerja yaitu budaya kerja yang inovatif," ujar Fatoni.
(rea)