NIK Warga Bekasi Dipakai WNA Bernama Lee In Wong untuk Vaksin

CNN Indonesia
Kamis, 05 Agu 2021 09:49 WIB
Polisi menduga ada kelalaian input data dibalik penggunaan NIK warga Bekasi untuk vaksinasi oleh warga negara asing bernama Lee In Wong.
Ilustrasi vaksinasi covid-19 (ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepolisian menyatakan tak ada unsur pidana dibalik penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sehingga membuat warga Bekasi gagal disuntik vaksin virus corona (Covid-19).

Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Putu Kholis menjelaskan bahwa warga negara asing (WNA) bernama Lee In Wong salah ketik saat registrasi vaksinasi. Akibatnya, NIK milik warga Bekasi bernama Wasit Ridwan jadi terpakai.

"Menyatakan yang bersangkutan telah salah menginput data NIK pada saat mendaftar vaksin di KKP Tanjung Priok," kata Putu saat dikonfirmasi, Kamis (5/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesalahan input itu terletak pada digit terakhir NIK. Alhasil, NIK yang diinput oleh Lee saat registrasi vaksinasi di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Tanjung Priok ternyata adalah milik Wasit.

Putu menegaskan tak ditemukan unsur pidana. Putu menyebut peristiwa ini murni kesalahan dalam proses input data.

"Tidak ada (unsur pidana), makanya dari awal saya tidak berstatemen bahwa ini akan ada pidana karena memang kalau kita lihat setiap hari melihat pola vaksinasi ini ada kesalahan ketik, salah input data," tuturnya.

Putu mengaku bahwa telah berkoordinasi dengan KKP Tanjung Priok dan akan dibantu untuk proses pembetulan input data tersebut ke Pusat Data Informasi Kemenkes. Nantinya, Wasit Ridwan yang sebelumnya gagal divaksin, akan diperkenankan menerima suntikan vaksin Covid-19.

Putu kemudian mengimbau kepada warga untuk lebih teliti dalam memasukkan data agar kejadian serupa tak kembali terulang.

"Karena memang data ini akan direkap secara nasional, sehingga apabila ada salah ketik satu angka atau satu huruf ini akan berpengaruh terhadap dokumen sertifikat maupun kelancaran vaksinasi berikutnya," kata Putu.

"Sehingga dimohon seluruhnya agar teliti dan apabila terjadi kekeliruan itu masih bisa diperbaiki dengan menggunakan aplikasi peduli lindungi di situ ada hotline ada layanan pengaduan untuk bisa diproses," imbuhnya.

(dis/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER