Kemsos Klaim Tetap Bantu Yatim Akibat Covid di Masa Pendataan

CNN Indonesia
Sabtu, 07 Agu 2021 02:03 WIB
Kemensos mengklaim akan tetap memberi bantuan bagi anak yang ditinggal mati orang tuanya akibat Covid-19 di masa pendataan.
Ilustrasi anak di masa pandemi. (Foto: iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial (Kemensos) Kanya Eka Santi mengatakan pihaknya tetap memberi bantuan anak yang ditinggal orang tua karena Covid-19 meski masih dalam tahap pendataan.

Pihaknya saat ini masih mengumpulkan data anak yang menjadi yatim piatu, dan anak yatim atau piatu karena Covid-19.

"Dalam proses pendataan ini anak-anak pasti akan diberikan bantuan dan dukungan," kaya Kanya, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (6/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan, pendataan diperlukan untuk melihat kemampuan keluarga membiayai keperluan sehari-hari anak mulai dari kebutuhan makan-minum, perlengkapan sekolah, kepastian kesehatan, dan kebutuhan penunjang lainnya.

Jika pihak keluarga mampu memberikan kebutuhan anak tersebut, maka kemensos hanya akan memberikan bantuan dukungan psikososial.

"Kalau ada keluarga yang mampu untuk mencukupi finansial anak, maka kebutuhannya diberikan keluarga. Tetapi dukungan psikososialnya tetap kita support," ujar Kanya.

Pihaknya memberikan dukungan secara langsung melalui Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) yang mencakup pemenuhan kebutuhan dasar, termasuk bantuan obat-obatan, vitamin, tes swab/PCR, vaksinasi, konseling anak, dan kebutuhan lainnya.

Ia pun mengaku tak akan langsung membawa anak yang ditinggal orang tua karena Covid-19 ke panti asuhan. Kemensos akan lebih dulu melakukan reunifikasi dengan pihak keluarga dalam rangka mencegah anak kehilangan hak asuh.

"Jadi enggak langsung dibawa ke panti. Baru kalau udah enggak ada siapa-siapa, atau secara finansial enggak mampu, kita akan proses dengan orang tua asuh atau pengangkatan wali. Sementara itu kami titipkan di balai Kemensos atau panti asuhan," kata Kanya.

Hanya anak yatim piatu yang tidak mempunyai keluarga berkecukupan secara finansial yang akan dinaungi di balai-balai pelatihan milik Kemensos atau panti asuhan.

Berdasarkan data Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak Kemensos, ada 166 anak yatim piatu dan yatim atau piatu akibat Covid-19 di Jawa Timur.

Sebelumnya, sejumlah laporan menyebutkan banyak anak ditinggal mati oleh orang tuanya karena Covid-19. Misalnya, di Yogyakarta sebanyak 150 anak.

(mln/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER