Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra meminta Kementerian Sosial dan Dinas Sosial di tingkat provinsi maupun daerah segera memenuhi kebutuhan hidup anak yatim piatu karena terdampak pandemi Covid-19.
Jasra meminta Kemensos atau Dinsos di lapangan segera melakukan pendataan anak-anak yang ditinggal orang tua karena Covid-19. Tim Kemensos juga diminta cepat melakukan asesmen setelah memiliki data anak yatim piatu.
"Kemensos, Dinsos, dan petugas lapangan lainnya secepat mungkin berkomunikasi dengan keluarga atau anak dan melakukan assesment cepat agar penanganan selanjutnya dapat dilakukan segera," kata Jasra kepada CNNIndonesia.com, Jumat (6/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut data KPAI, ada 170 laporan masuk tentang data anak yang menjadi yatim piatu karena Covid-19 di Yogyakarta. Pihaknya juga masih melakukan pencatatan di daerah lainnya.
Maka dari itu KPAI mendesak Kemensos untuk memastikan pemenuhan dan perlindungan anak yatim piatu akibat Covid-19. Mulai dari pemenuhan kebutuhan sehari-hari, hingga kebutuhan penunjang seperti vitamin dan tes Covid-19.
"Setelah asesmen penanganan selanjutnya adalah memastikan pemenuhan kebutuhan dan perlindungan anak yatim, piatu, dan yatim piatu. Ini harus disegerakan," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kemensos Kanya Eka Santi mengatakan masih melakukan pendataan terkait laporan anak yatim piatu akibat Covid-19.
Berdasarkan data Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak Kemensos, ada 166 anak yatim piatu dan yatim atau piatu akibat Covid-19 di Jawa Timur. Laporan anak yang ditinggal orang tuanya karena Covid-19 juga ada di Yogyakarta sebanyak 77 anak. Angka tersebut masih dalam tahap penelusuran oleh tim Kemensos di lapangan.
Data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur mencatat diperkirakan ada 5.082 anak menjadi yatim piatu karena Covid-19.