Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jawa Timur Sri Subiati dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19, di Rumah Sakit Husada Utama, Surabaya, Senin (9/8).
Kabar meninggalnya Anti, sapaan akrabnya, dibenarkan oleh Bendahara umum DPP Partai Demokrat, Renville Antonio.
Renville mengatakan bahwa Demokrat selalu memantau kondisi Anti ketika kritis di rumah sakit, melalui anak almarhumah. Kondisi Anti makin memburuk ketika suaminya berpulang lebih dulu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang semuanya agak drop ketika almarhum suaminya meninggal, ini Covid-19 luar biasa," kata Renville, saat dikonfirmasi.
Renville mengatakan bahwa meninggalnya Anti membuat para petinggi Demokrat bersedih. Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hingga Majelis Tinggi Partai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun merasa kehilangan.
"Kami semua sangat kehilangan, ini baru saja Pak Sekjen, Ketum, Pak SBY ini barusan saya komunikasi dengan sekpri beliau merasa sangat kehilangan sekali, sedih beliau begitu Mbak Anti meninggal, karena beliau tahu betul Mbak Anti orang baik," ujarnya.
Secara pribadi, Renville menganggap almarhumah sudah seperti ibu, sahabat dan teman seperjuangan. Anti, kata dia juga merupakan kader lama Demokrat yang loyal terhadap partai dan SBY.
"Saya berhubungan baik dengan beliau sejak Pilpres Pak SBY periode pertama," kata mantan Sekretaris DPD Demokrat Jatim ini.
Atas meninggalnya salah satu kadernya ini, Demokrat pun meminta pemerintah bisa menangani pandemi Covid-19 ini dengan baik. Agar ke depan ada lagi tokoh yang menjadi korban.
Lihat Juga : |
"Kami berharap pemerintah menangani dengan baik, karena sudah banyak keluarga, teman baik, sahabat bahkan tokoh besar meninggal karena Covid-19," ucapnya.
Sementara itu, Plt Ketua DPD Demokrat Jatim Emil Elestianto Dardak menyatakan belasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya Anti. Baginya Anti merupakan kader sekaligus aset berharha buat Demokrat juga bagi DPRD Jatim.
"Beliau aset luar biasa Partai Demokrat dan DPRD Jatim untuk menjalin sinergi yang baik dengan eksekutif dalam merumuskan kebijakan pro rakyat. Kami sangat kehilangan," pungkas Emil.
(frd/arh)