Kasus kematian terkait Covid-19 di Indonesia bertambah 1.466 kasus per Kamis (12/8). Dengan tambahan itu menjadikan total kematian tercatat 113.664 kasus sejak Covid-19 ditemukan pertama kali di Indonesia pada Maret 2020.
Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, daerah dengan kasus kematian terbanyak nomor satu di Indonesia sekaligus di Jawa disumbang oleh Jawa Tengah. Sebanyak 386 kasus kematian ditemukan di daerah itu. Sehingga, total kematian di Jateng menjadi 24.233 kasus.
Lihat Juga :![]() UPDATE CORONA 12 AGUSTUS Positif Covid-19 Bertambah 24.709, Kasus Kematian 1.466 Orang |
Daerah dengan pertambahan kematian terbanyak setelah Jateng yakni Jawa Timur. Per hari ini, Satgas mencatat ada 305 kasus kematian. Dengan begitu, total kematian di Jateng menjadi 24.357 kasus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, peningkatan kasus kematian juga ditemukan di Lampung dengan tambahan 98 kasus. Dengan tambahan itu, Lampung menjadi daerah nomor satu dengan kasus kematian tertinggi di luar Jawa. Total kasus kematiannya menjadi 2.840 orang.
Keempat, angka kematian di Jawa Barat tercatat bertambah 90 kasus pada hari ini. Jumlah itu menjadikan total kematian di Jabar sebanyak 11.198 kasus.
Daerah kelima yang paling banyak menyumbang kasus kematian adalah Kalimantan Timur yakni 64 kasus. Satgas mencatat total kematian di daerah tersebut menjadi 4.258 orang.
Satgas Covid-19 mengatakan beberapa daerah tak melaporkan data kematian terkait virus corona, termasuk data pasien yang sembuh. Beberapa daerah itu hanya melaporkan tambahan kasus positif virus corona.
"Ada beberapa daerah yang kepatuhan pengisian belum baik. Jadi mereka meng-input kasusnya, update sembuh dan meninggal tidak dilakukan, jadi kesannya jumlah kasus aktif tidak berkurang-kurang," kata Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah lewat kanal YouTube BNPB, Kamis (12/8).
Dia menyebut kedisiplinan pemerintah daerah, baik provinsi, kabupaten, dan kota menjadi salah satu penyebab data Covid-19 nasional tidak bisa real time dan mendekati kondisi sebenarnya di lapangan.
Kementerian Kesehatan memproyeksi bakal ada anomali data kematian Covid-19 dalam beberapa hari ke depan. Kondisi itu sebagai imbas pelaporan data selama beberapa pekan yang belum terekam dalam sistem NAR milik Kemenkes.
![]() |