Kemenkes Ungkap Alasan Vaksinasi DKI dan Lampung Timpang
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengungkap alasan timpang angka vaksinasi Covid-19 di DKI Jakarta dan Lampung.
Capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama di DKI Jakarta mencapai 104,8 persen, sementara di Lampung hanya 9,9 persen.
Nadia menjelaskan ketimpangan vaksinasi Covid-19 di Jakarta dan Lampung terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya karena kondisi penularan di Jakarta cukup tinggi.
"Penularan yang tinggi di DKI, selain itu komposisi sasaran jumlah nakes, lansia, dan pemberi pelayanan publik cukup banyak, juga DKI jadi prioritas vaksin karena Ibu Kota Negara," kata Nadia saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (13/8).
Dia juga menjelaskan, capaian vaksinasi Covid-19 yang tinggi di Jakarta disebabkan karena program vaksinasi di DKI tidak mengharuskan KTP DKI. Sehingga orang luar, pendatang, atau warga Bodetabek bisa mendapat vaksin Covid-19 di Jakarta.
"Ingat juga DKI memberikan vaksinasi bukan kepada KTP DKI saja," ujar Nadia.
Selain itu ia mengatakan percepatan vaksinasi Covid-19 sebenarnya amat bergantung pada kecepatan penyuntikan vaksin per hari. Meski Lampung tercatat sebagai provinsi dengan tingkat kematian yang tinggi, namun jika penyuntikan lambat maka ketersediaan vaksin Covid-19 di daerah tetap tidak bisa memberikan perlindungan maksimal pada warga.
"Percepatan vaksinasi di Lampung tergantung pada penyuntikan vaksin per harinya, kalau Lampung cepat penyuntikannya nanti akan dipertimbangkan juga distribusi vaksin Covid-19 ke sana yang lebih banyak," ujarnya.
Meski tak bisa melindungi 100 persen dari paparan Covid-19, vaksinasi diketahui bisa menurunkan derajat kesakitan dan menurunkan risiko kematian pada orang yang terinfeksi Covid-19. Maka dari itu percepatan vaksinasi diperlukan, terutama di daerah-daerah dengan risiko terpapar dan kematian yang tinggi.
Capaian vaksinasi Covid-19 di Ibu Kota adalah yang tertinggi yakni 104,8 persen untuk vaksinasi dosis satu dan 46,2 persen untuk dosis dua. Sementara di Lampung capaian vaksinasi dosis pertama baru 9,9 persen dan 6,8 persen pada dosis dua.
Padahal berdasarkan data Kementerian Kesehatan, sasaran vaksinasi Covid-19 di Lampung hanya 6,6 juta, lebih sedikit dari sasaran vaksinasi Covid-19 di Jakarta 8,3 juta.
Selain itu, kasus kematian di Lampung juga mesti jadi sorotan karena memiliki tingkat kematian yang tinggi.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 8 Agustus 2021, tingkat kematian di Provinsi Lampung mencapai 7,1 persen. Sementara berdasarkan data yang sama, DKI Jakarta mencatat tingkat kematian yang jauh lebih rendah yakni 1,5 persen.