Ridwan Kamil Targetkan Vaksinasi 400 Ribu Dosis per Hari

CNN Indonesia
Jumat, 13 Agu 2021 21:02 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta tambahan pasokan vaksin Covid-19 kepada pemerintah pusat agar bisa memenuhi target 400 ribu dosis per hari.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menargetkan vaksinasi Covid-19 mencapai 400 ribu dosis per hari. (Muchlis - Biro Pers)
Bandung, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menargetkan vaksinasi Covid-19 sebanyak 400 ribu dosis per hari. Ia pun meminta tambahan pasokan vaksin Covid-19 kepada pemerintah pusat untuk mengejar target itu.

"Tiga bulan lalu per hari hanya 50 ribu, hari ini sudah naik tiga kali lipat, hampir 150 ribu. Tapi, karena penduduknya paling banyak kita harus mengejar 400 ribu per hari," kata pria yang karib disapa Emil usai menghadiri kegiatan vaksinasi Covid-19 di GOR Saparua, Kota Bandung, Jumat (13/8).

Emil mengaku sudah menyampaikan target 400 ribu dosis per hari kepada pemerintah pusat. Menurutnya, suplai vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat harus proporsional dengan jumlah penduduk Jabar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Emil juga menginstruksikan Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Dedi Supandi untuk memantau pelaksanaan vaksinasi di 27 kabupaten/kota agar bisa sejalan dan merata capaiannya.

"Kita akan motivasi daerah-daerah yang masih rendah pelaksanaan vaksinasinya dan mengejar target 400 ribu per hari itu merata," katanya.

Mantan wali kota Bandung itu mengatakan bakal memaksimalkan fasilitas kesehatan untuk kegiatan vaksinasi Covid-19. Selain itu, pihaknya juga akan mengajak pihak ketiga menyelenggarakan vaksinasi.

"Strategi kedua inilah yang diperlihatkan melalui kolaborasi banyak pihak di GOR Saparua ini," ujarnya.

Tak Diimbau Cetak Sertifikat Vaksin

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta masyarakat untuk tidak mencetak sertifikat vaksin melalui pihak ketiga karena berpotensi memunculkan kebocoran data.

"Harapan kami sesuai dengan imbauan pemerintah pusat hal tersebut jangan dilakukan karena setiap orang sudah punya barcode masing-masing tinggal di-scan, tidak perlu cetak kartu," kata Uu, Jumat (13/8).

Uu mengungkapkan pencetakan sertifikat vaksin berisiko disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu.

"Dikhawatirkan, saat proses pencetakan terdapat data pribadi, kemudian malah disampaikan ke pihak lain, tidak menutup ada orang iseng, memanfaatkan yang rugi diri kita sendiri," ujarnya.

Menurutnya, menyimpan barcode vaksinasi di handphone lebih aman dibandingkan mencetak secara fisik oleh orang lain.

"Kenapa pemerintah mengimbau, karena dikhawatirkan ada dampak yang negatif. Cukup smartphone yang dimiliki, di situ ada barcode, bisa jadi bukti untuk kemanapun, ke mal, naik pesawat terbang, dan yang lainnya," katanya.

(hyg/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER