Positif Covid Tambah 20.741, Angka Kematian Tembus 120 Ribu
Kasus harian positif covid-19 di Indonesia per Selasa (17/8) bertambah sebanyak 20.741 kasus membuat total kasus sejak awal pandemi sebanyak 3.892.479 kasus. Dalam laporan yang sama, sebanyak 1.180 orang meninggal dunia pada hari ini, membuat total kematian sejak awal pandemi sebanyak 120.013 orang.
Satgas Penanganan Covid-19 mencatat sebanyak 32.225 pasien sembuh pada hari ini, membuat total angka kesembuhan mencapai 3.414.109 kasus.
Jumlah spesimen yang diperiksa hari ini mencapai 180 ribu spesimen. Sementara itu total kasus aktif masih berada di angka 358.357 pasien, usai turun sebanyak 12.664 kasus dibanding hari kemarin.
Pemerintah sebelumnya memutuskan memperpanjang kebijakan PPKM berdasarkan level hingga 23 Agustus mendatang. Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memastikan PPKM akan menjadi instrumen pemerintah dalam upaya menekan laju penyebaran virus corona.
"Saya banyak memperoleh pertanyaan, apakah PPKM dilanjutkan atau dihentikan? Saya ingin jelaskan selama Covid masih jadi pandemi, PPKM akan tetap digunakan sebagai instrumen untuk mengendalikan aktivitas dan mobilitas masyarakat," kata Luhut dalam konferensi persnya, Senin (16/8) malam.
Luhut menjelaskan bahwa level PPKM tentunya akan diturunkan apabila kondisi penyebaran corona di suatu wilayah makin membaik. Semakin rendah levelnya, kata dia, maka semakin mendekati kehidupan normal bagi masyarakat.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mewanti-wanti masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan agar laju penularan Covid-19 tidak lebih tinggi dari kapasitas perawatan (bed occupancy rate/BOR) rumah sakit.
Budi mengatakan jika laju penularan Covid-19 tinggi, rumah sakit akan penuh dengan pasien terpapar virus corona seperti yang terjadi beberapa waktu lalu. Hal itu bisa menyebabkan pelayanan sistem kesehatan terganggu dan bukti bahwa pengendalian pandemi di hulu berupa testing-tracing-treatment (3T) tidak berhasil.
"Jangan sampai laju penularan lebih tinggi daripada kapasitas RS. Kalau sudah sampai RS artinya kita sudah terlambat, strategi perubahan perilaku, deteksi dini kita kurang keras, kurang disiplin kita lakukan," kata Budi dalam konferensi pers virtual, Senin (16/8).
(tim/ain)