Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkapkan vaksin virus corona buatan dalam negeri, Merah Putih, yang saat ini tengah diteliti oleh Universitas Airlangga (Unair) Jawa Timur akan segera memasuki tahapan uji klinik pada manusia.
Kepala BPOM Penny K Lukito menyebut dari ketujuh lembaga dan universitas yang mengembangkan vaksin Merah Putih di Indonesia. Vaksin buatan Unair tercatat yang memiliki progres paling cepat dibandingkan yang lain. Kendati demikian, Penny tak menyebutkan waktu pasti uji klinik pada manusia mulai dilakukan.
Tim Peneliti Universitas Airlangga (Unair) mengklaim vaksin virus corona Merah Putih yang dikembangkan Unair saat ini masih sanggup melawan mutasi virus SARS-CoV-2 varian Delta B1617.2
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Peneliti Vaksin Merah Putih dari Unair Fedik Abdul Rantam mengatakan dalam proses praklinik I dengan objek tikus transgenik, serta saat praklinik II dengan sasaran hewan makaka atau primata. Peneliti telah memasukkan isolat dari varian Delta dan sejauh ini antibodi vaksin masih menunjukkan hasil yang baik.
Kemenkes per Rabu (18/8) Pukul 12.00 WIB mencatat sebanyak 55.192.494 orang telah menerima suntikan dosis vaksin virus corona. Sementara baru 29.403.345 orang telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin Covid-19 di Indonesia.
Target vaksinasi pemerintah untuk dosis pertama baru 26,5 persen dari total sasaran 208.265.720 orang. Sedangkan suntikan dosis kedua sebesar 14,12 persen.
Data harian yang dirilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per hari ini, Rabu (18/8) mencatat terdapat penambahan kasus covid-19 baru sebanyak 15.768 orang. Sementara untuk kasus sembuh terdapat penambahan sebanyak 29.794 kasus, dan 1.128 kasus meninggal baru.
Sehingga secara kumulatif, sebanyak 3.908.247 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Dari jumlah itu sebanyak 3.443.903 orang dinyatakan pulih, 343.203 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 121.141 lainnya meninggal dunia.
Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 untuk layanan Intensive Care Unit (ICU) di Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kepulauan Bangka Belitung (Babel) masih di atas 80 persen alias masuk kategori zona merah.
Dalam laporan Kemenkes, BOR ICU di Babel mencapai 81 persen atau yang tertinggi di seluruh Indonesia. Dari 68 kamar ICU Covid-19 yang tersedia di Babel, 55 di antaranya masih terpakai.
Sementara keterisian ICU di Kaltim mencapai 80 persen. Pemerintah daerah telah menyediakan 333 tempat tidur ICU di Kaltim, dan 267 di antaranya telah terpakai untuk pasien terinfeksi Covid-19 dengan gejala berat.
Kemenkes per data 17 Agustus 2021, mencatat rata-rata keterisian tempat tidur ICU RS Covid-19 di 34 provinsi sebesar 54 persen. Dari 11.534 tempat tidur ICU Covid-19 yang tersedia, 6.185 di antaranya telah terpakai.
(khr/fra)