Ratusan Warga Jadi Korban Penipuan Arisan Online di Salatiga

CNN Indonesia
Kamis, 19 Agu 2021 15:26 WIB
Sejumlah warga telah mengadukan dugaan penipuan arisan online ke Polres Salatiga hingga Polda Jateng. Laporan tersebut kini tengah diusut Polres Salatiga.
Ratusan warga diduga menjadi korban dugaan penipuan arisan online di Salatiga, Jawa Tengah. Ilustrasi (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ratusan warga diduga menjadi korban penipuan arisan online di Kota Salatiga, Jawa Tengah. Dugaan penipuan arisan online tersebut ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Agustanto, salah satu warga yang menjadi korban arisan online. Agus mulai curiga saat dirinya dan peserta arisan tak mendapat komisi selama dua bulan terakhir.

Kecurigaan semakin bertambah ketika RS yang menjadi pemegang duit arisan tidak bisa dihubungi. RS juga tak berada di rumahnya, di Perumahan Praja Mukti, Sawahan, Kecamatan Sidomukti, Salatiga. Agus yang menjadi reseller arisan online pun kebingungan ketika anggotanya menagih uang komisi arisan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Satu reseller itu membawahi 10 anggota, di mana masing-masing menyetorkan uang dengan nilai yang tidak sama. Ada yang cuma 1 juta, 10 juta dan ada yang sampai 100 juta," kata Agus, Kamis (19/8).

Agus mengaku terpaksa menjual dua sepeda motornya untuk mengganti uang komisi anggota yang ikut arisan online melalui dirinya. Ia bingung untuk menutup komisi pada bulan berikutnya.

"Untuk bulan berikutnya, saya enggak tahu harus bagaimana kasih komisi lagi ke anggota. Padahal di sini saya sekarang juga jadi korban," ujarnya.

Sejumlah warga yang menjadi korban arisan akhirnya mengadu ke Polres Salatiga dan Polda Jawa Tengah. Namun, para warga korban ariasan online ini belum tahu kelanjutan aduan tersebut.

Kapolres Salatiga AKBP Indra Mardiana membenarkan sejumlah warga melaporkan dugaan penipuan arisan online. Menurut Indra, laporan warga itu masih sebatas aduan.

"Sampai hari ini sifatnya masih aduan, petugas masih melakukan pendalaman untuk naik menjadi Laporan Polisi atau LP yang nantinya dapat kita tindak lanjuti," kata Indra.

(dmr/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER