Direktorat Jenderal Permasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Ditjen PAS Kemenkumham) mengklaim dua warga binaannya di Lapas Gunung Sindur, Very Idham Henyansyah alias Ryan Jombang dan penceramah Bahar bin Smith telah berdamai.
Keduanya sempat menjadi sorotan karena sempat berselisih. Bahar diduga sempat memukul Ryan dalam perselisihan tersebut.
"Terhitung tanggal 16-an [Agustus] sudah berdamai. Namanya perselisihan kan bisa terjadi di mana saja, seperti di luar bisa berselisih dengan teman, saudara, dan setelah kesalahpahaman selesai, ya permasalahan juga selesai," ujar Kabag Humas dan Protokol Ditjen PAS Rika Aprianti saat dihubungi, Kamis malam (19/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu yang terjadi di antara Ryan dan Habib, itu sudah selesai. Sama-sama menyadari kesalahannya dan kesalahpahamannya," imbuhnya.
Rika turut menyertakan dua foto sebagai bukti bahwa keduanya telah berdamai. Pada foto pertama terlihat Ryan dan Bahar berfoto bersama Kalapas Gunung Sindur Mujiarto.
Ryan terlihat mengenakan peci dan gamis berwarna putih, sementara Bahar mengenakan pakaian bernuansa hitam.
Lebih lanjut, menurut Rika, saat ini keduanya bakal mengikuti pembinaan kembali. Ia menjelaskan, petugas lapas akan menjadi pembina keduanya.
"Bukan hanya Ryan dan Habib, semua narapidana yang kena permasalahan sama atau serupa pasti akan di-treatment seperti itu. Itu lah perlunya pembinaan dalam lapas, setelah mereka inkrah dapat putusan dari hakim," ujar Rika.
Kalapas Gunung Sindur, Mujiarto sebelumnya menyebut perselisihan antara Ryan Jombang dan Bahar Smith diduga karena persoalan uang. Mujiarto mengatakan konflik terkait uang itu sudah selesai atas kesepakatan kedua belah pihak.
Ia mengakui sempat terjadi pemukulan dalam perselisihan tersebut. Namun, ia memastikan tak ada luka serius yang dialami kedua terpidana akibat perselisihan itu.