Basri Eks Pimpinan MIT Poso Minta Ali Kalora Cs Serahkan Diri

CNN Indonesia
Selasa, 24 Agu 2021 15:42 WIB
Basri eks pimpinan MIT, mengajak pada DPO kelompok teroris Ali Kalora Cs menyerahkan diri ke polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Ilustrasi TNI mencari MIT dan Ali Kalora Cs. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Narapidana teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Basri alias Bagong meminta daftar pencarian orang (DPO) Ali Kalora Cs menyerahkan diri ke kepolisian.

Permintaan Basri itu terungkap dalam sebuah video yang dibenarkan oleh Wakasatgas Humas Operasi Tinombala, AKBP Bronto Budiyono. Namun demikian, dia tak tahu lebih lanjut mengenai kapan dan dimana video tersebut diambil. Ia sendiri mendapat rekaman itu pada Senin (23/8) kemarin.

"Isi video tersebut adalah ajakan kepada DPO teroris Poso yang masih ada di gunung untuk segera turun dan menyerahkan diri," kata Bronto saat dikonfirmasi, Selasa (24/8)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari video yang beredar, Basri yang merupakan tangan kanan pimpinan MIT terdahulu, Santoso alias Wardah itu mengatakan bahwa para tersangka teroris itu harus mau mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Adik-adikku, kakak-kakakku yang saya cintai, saya sayangi, marilah turun dari hutan, marilah kita duduk bersama, kita selesaikan bersama, ndak usah lagi begitu mari kita hidup tenang, kita bangun kota Poso bersama," kata Basri dalam rekaman video tersebut sebagaimana dikutip, Selasa (24/8).

Basri mengatakan, para DPO tak perlu takut untuk menyerahkan diri ke polisi. Ia bahkan mengatakan akan bertanggung jawab dan bersedia menjemput sendiri para buronan itu dari hutan.

Dia meminta agar para buronan itu dan tidak melakukan pelanggaran hukum lagi.

"Kalau kalian takut untuk turun menyerahkan diri, saya yang akan bertanggung jawab, sayalah yang akan menjemput kalian," tambah dia.

Basri menyerahkan diri pada 14 September 2016 lalu usai sempat melarikan diri pada 2013 dari Lapas II B Ampana. Kala itu, dia tengah menjalani hukuman pidana selama 19 tahun penjara usai divonis Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas kasus kekerasan, pembunuhan dan tindak terorisme di Poso.

Basri dikenal sebagai tangan kanan Santoso yang merupakan pimpinan MIT Poso sebelum meninggal dunia dan digantikan oleh Ali Kalora, yang masih buron. Basri disebut sebagai eksekutor dalam jaringan teror itu.

Bronto yang turut menerima video itu mengatakan bahwa pengakuan Basri patut untuk dipertimbangkan oleh para buronan. Menurutnya, Basri adalah contoh dari pelaku tindak pidana terorisme MIT Poso yang diperlakukan baik oleh kepolisian selama penyidikan.

"Semoga ajakan Basri dapat didengar oleh Ali Kalora cs," tandas dia.

Sebagai informasi,TNI-Polri tengah melakukan operasi penyisiran besar-besaran untuk menangkap sisa buronan teroris MIT Poso. Patroli banyak dilakukan ke beberapa wilayah, yakni Lore Utara atau Napu. Kemudian, dilanjutkan hingga ke Kabupaten Sigi.

Upaya tersebut dilakukan untuk menutup pergerakan teroris itu pasca tiga anggotanya ditembak mati pada 11 dan 17 Juli kemarin. Saat ini, tersisa enam orang DPO dari kelompok teroris ini yang masih diburu.

(mjo/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER