Capaian Vaksinasi Pelajar Rendah, Surabaya Belum Tentukan PTM

CNN Indonesia
Kamis, 26 Agu 2021 01:41 WIB
Petugas sekolah menyemprotkan cairan disinfektan di selasar kelas Sekolah Dasar Negeri Kota Bambu 03 Pagi/04 Petang, Jakarta, Jumat, 20 November 2020. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Surabaya, CNN Indonesia --

Pemerintah Kota Surabaya belum menentukan akan membuka pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah atau tidak. Pasalnya capaian vaksinasi bagi pelajar SD dan SMP di Kota Pahlawan dilaporkan masih rendah.

Saat ini Surabaya berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, turun dari sebelumnya PPKM Level 4. Wali Kota Eri Cahyadi masih akan meminta saran para pakar epidemiologi terlebih dahulu terkait PTM.

"Hari ini sudah level 3, kami masih mau bicara dulu dengan pakar epidemiologi," kata Eri, Rabu (25/8).

Menurut Eri, memulai PTM haruslah dipikirkan dengan matang. Tidak hanya penerapan protokol kesehatan di sekolah, tapi juga keselamatan siswa saat perjalanan berangkat dan pulang sekolah. Penularan Covid-19 harus benar-benar dihindari dan diantisipasi.

Lebih lanjut, capaian vaksinasi bagi pelajar di Surabaya sendiri masih sangat minim. Saat ini baru 70 sekolah di Kota Pahlawan yang sebagian muridnya mendapatkan imunisasi.

Angka itu, menurutnya masih jauh dari capaian ideal untuk membuka PTM. Meski begitu Eri memastikan bahwa vaksinasi para guru dan tenaga pendidik telah tuntas dilakukan.

"Yang sudah sekolah negeri SD-SMP, itu sekitar 70 sekolah. Masih jauh dari syarat PTM," ucapnya.

Eri menyebut, minimnya vaksinasi bagi pelajar ini disebabkan karena Pemkot Surabaya tak memiliki stok dosis yang mencukupi. Ia pun belum bisa memastikan kapan vaksinasi pelajar akan kembali dilakukan secara massal, pasalnya hal itu tergantung kiriman pasokan dari pemerintah pusat.

"Yang belum siswanya. Karena belum ada [stok] vaksinnya," ujarnya.

Eri mengatakan sudah meminta tambahan stok vaksin ke Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan pemerintah pusat, untuk segera merampungkan vaksinasi bagi para pelajar di Kota Surabaya.

Maka itu, bagi Politikus PDI Perjuangan ini, saran para pakar akan sangatlah menentukan akan dibuka atau tidaknya PTM di SD dan SMP di Surabaya.

"Kalau dari pakar epidemiologi bilang belum, ya tidak berani buka," ujar dia.

(frd/pmg)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK