BSSN Terima 1.293 Aduan Keamanan Siber Sepanjang 2020
Badan Sandi dan Siber Nasional (BSSN) menerima 1.293 aduan mengenai masalah keamanan siber sepanjang 2020 dengan aduan paling banyak dari sektor pemerintah.
"Sektor pemerintah sebanyak 662 aduan," kata Kepala BSSN Hinsa Siburian saat membacakan laporannya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi I DPR RI, Kamis (26/8).
Lihat Juga : |
Aduan paling banyak selanjutnya berasal dari sektor ekonomi digital dan pendidikan sebanyak 426 aduan serta sektor Infrastruktur Informasi Kritikal Nasional (IIKN) sebanyak 207 aduan.
Hinsa membeberkan sepanjang 2020, melalui Operasi Pusat Keamanan Siber Nasional, BSSN melakukan monitoring keamanan siber di ruang siber Indonesia selama 24 jam setiap hari.
Pada tahun tersebut, BSSN juga memasang sensor monitoring pada infrastruktur internet Indonesia dalam lingkup 36 internet service provider (ISP) atau Network Access Provider (NAP) dengan kapasitas 137 GB per sekon.
"Dari hasil monitoring itu tercatat sebanyak 495.337.202 jumlah anomali trafik sepanjang 2020," tutur Hinsa.
Lebih lanjut, Hinsa menyebut bahwa pada 2020 Indonesia berhasil menduduki peringkat 24 Global Security Index (GSI) dari 193 negara di dunia.
Peringkat itu naik dari 2018 yang saat itu menduduki peringkat ke 41. GSI sendiri merupakan rujukan mengukur komitmen negara-negara terhadap keamanan siber di tingkat global.
"Indeks GCI ini merupakan salah satu indikator sasaran strategis BSSN dalam meningkatkan keamanan siber Indonesia," ujar Hinsa.
(iam/wis)