Satgas Penanganan Covid-19 menyebut sebanyak 261.041 sekolah sudah menggelar pembelajaran tatap muka terbatas.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menyatkan sekolah-sekolah tersebutberada di daerah dengan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1-3.
"Hingga 22 Agustus 2021 sebanyak 31 persen dari total laporan, yakni 261.041 satuan pendidikan yang berada daerah PPKM level 3,2,1 telah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka secara terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat," ucap Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Kamis (28/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wiku menyebut PTM itu mengikuti ketentuan Surat Keputusan Bersama 4 Menteri yakni Mendikbudristek, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri tentang panduan PTM di masa pandemi.
Selain itu, mengacu juga pada Instruksi Mendagri Nomor 35, 36 dan 37 tahun 2021 tentang pelaksanaan PPKM dengan mengoptimalkan posko di tingkat desa dan kelurahan.
"Satuan pendidikan perlu membentuk satgas. Pada prinsipnya sistem pengawasan komprehensif dalam PTM bukan hanya tanggung jawab satuan pendidikan tapi juga orang tua dan unsur lingkungan lainnya dan berbagai satgas," jelasnya.
Dalam Inmendagri Nomor 35 Tahun 2021, pemerintah memperbolehkan PTM hanya di daerah-daerah dengan status PPKM Level 3 atau 67 kabupaten/kota di Jawa dan Bali. Kapasitas PTM dibatasi sampai 50 persen.
Dari Medan, Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi belum memberi izin kabupaten/kota menggelar sekolah tatap muka. Mantan Pangkostrad itu meminta agar pemerintah daerah bersabar sampai virus Corona bisa dikendalikan.
"Makanya sosialisasikan, sabar dulu sampai Covid ini benar benar terkendali. Nanti kita lihat ke daerah sana belum siap, saya tak akan izinkan," ucap Edy, Kamis (26/8)
Edy ingin memastikan terlebih dahulu kesiapan pemerintah daerah dalam menangani Covid-19. Ia tak mau ada siswa yang terpapar Covid-19 gara-gara mengikuti sekolah tatap muka langsung.
"Ini kalau ada anak kita kena satu, wah repot kita. Saya baru panggil Sekda perlu kita evaluasi dulu. Saya enggak mau anak-anak ini kena hanya gara-0gara mengejar ilmu yang infrastruktur pendidikan kita yang belum siap," urainya.
Edy mengakui beberapa kabupaten /kota di Sumut masuk kategori level 3 Covid-19. Akan tetapi tetap saja pembelajaran tatap muka langsung tak serta merta bisa digelar.
"Memang ada level 1 sampai level 3. Tapi dalam kondisi seperti ini orang tua, mak nya aja susah pakai masker, bagaimana dengan anaknya," ucap Edy
(yla/fnr/ain)