Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengaku ingin protes kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin ihwal capaian vaksinasi virus corona (Covid-19). Menurutnya, vaksinasi di wilayahnya rendah bukan karena tidak berupaya, melainkan stok yang sedikit dari pemerintah pusat.
"Saya sebenarnya mau protes juga sama pak menteri. Karena capaian ini selalu dibilang kecil dan sebagainya. Padahal bukan capaiannya rendah, tapi vaksin yang dikirim ke kita itu sedikit," ucapnya dalam diskusi daring di Youtube CNN Indonesia yang dikutip hari ini, Kamis (26/8).
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, Kalbar termasuk daerah dengan cakupan vaksinasi dosis pertama yang tergolong rendah. ke-enam di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Capain vaksinasi dosis pertama di Kalbar baru 15,83 persen. Sementara itu, vaksinasi dosis duanya baru mencapai 10,26 persen. Kalbar menjadi daerah dengan tingkat vaksinasi terendah keenam.
"Karena yang dikirim ke kita kecil maka persentasenya juga kecil," kata Sutarmidji.
Sutarmidji mengatakan Kalimantan Barat membutuhkan 3,8 juta dosis vaksin saat ini. Namun, yang dikirim baru 1,3 juta dosis.
Dari 1,3 juta dosis vaksin yang ada, sekitar 1 juta dosis vaksin sudah digunakan. Sebanyak 600 ribu dosis untuk penyuntikan pertama, sedangkan 400 ribu dosis lainnya untuk penyuntikan kedua.
"Kita sudah tangani 95 persen dari vaksin yang tersedia," ucapnya.
Ia mengklaim tidak ada masalah selain suplai vaksin dari pemerintah pusat. Antusiasme warga pun sudah tinggi. Hampir setiap ada gelaran vaksinasi massal, jumlah orang yang datang selalu melebihi target.
"Setiap ada vaksinasi masal itu target 2.000 yang lebih dari 2.000. Setiap kali," ucapnya.
Sutarmidji lalu meminta kepada pemerintah pusat agar suplai vaksin diperbanyak. Ia menilai semua daerah berhak mendapatkan suplai vaksin yang sesuai dengan jumlah warganya.
"Harusnya berdasarkan persentasenya rata se-Indonesia. Taruhlah DKI tempat berinteraksi orang ramai, oke. Daerah lain, sudah 40 persen, berapa. Tapi, untuk daerah lain kayak kita itu baru 13 persen, 16 persen," ujarnya.