Gap 200 Kematian Lampung-Pusat, Kasus 21 Hari Tak Terlaporkan

CNN Indonesia
Jumat, 27 Agu 2021 18:20 WIB
Kemenkes mengakui sampai saat ini masih ada data kasus aktif selama 21 hari ke belakang yang belum ditentukan status kesembuhan atau kematiannya.
Ilustrasi pemakaman jenazah covid-19. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes, Siti Nadia mengungkapkan alasan perbedaan data kematian antara pusat dan Lampung yang timpang signifikan. Ada gap mencapai lebih dari 200 kasus kematian.

Nadia menyebut data Covid-19 Lampung sejatinya sudah terhubung dengan sistem New All Record (NAR). Sehingga, data yang tercatat oleh pusat adalah hasil laporan dari pemerintah daerah Lampung. Namun, Nadia mengakui sampai saat ini masih ada data kasus aktif yang belum ditentukan statusnya. Dengan kata lain, masih data kematian dan kesembuhan yang masih belum mutakhir.

"Sudah [masuk NAR], tapi masih ada kasus aktif lebih dari 21 hari yang belum ada hasil tata laksananya apakah pasien sembuh atau meninggal," ucapnya saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Jumat (27/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nadia mengatakan pihaknya akan melakukan pengecekan terlebih dahulu. Sebab, sejauh ini pihaknya menerima data langsung dari Lampung.

"Saya harus cek lagi ya. Kita dapat data dari laporan propinsi ya ini fungsinya kita terus melakukan komunikasi terkait data data ini," ujarnya.

Nadia mengatakan pihaknya akan terus melakukan pemutakhiran data Covid-19. Ia menyebut, langkah itu dilakukan guna perbaikan data yang masih tidak sinkron antara daerah dan pusat.

Sebelumnya, Tenaga Ahli Utama KSP, Abraham Wirotomo menemukan kejanggalan data kematian. Ia menyebut, Kemenkes mencatat Lampung menjadi daerah dengan tingkat kematian akibat Covid-19 tertinggi di Indonesia sepanjang 2021. Namun, data di daerah menunjukkan sebaliknya.

Angka kematian di Lampung per 27 Juli 2021 tercatat ada 255 kasus. Pada tanggal yang sama, Dinkes Lampung hanya melaporkan 52 kasus kematian akibat Covid. Atas temuannya itu, Abraham akan melaporkan ke Moeldoko dan Airlangga.

Nadia tidak mempermasalahkan jika hasil temuan KSP akan dilaporkan ke Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto. Ia menyebut langkah itu berguna untuk mendukung perbaikan data.

"Kan ini sebuah komunikasi yang baik yang pada prinsipnya terus perbaikan data sehingga akan semakin tepat menunjukkan kondisi epidemiologi daerah tersebut secara real time," kata Nadia.

(yla/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER