Stok vaksin virus corona (Covid-19) di daerah Jawa Barat (Jabar) tinggal 1.559.235 dosis. Dengan jumlah itu, stok vaksin di Jabar diproyeksikan akan habis dalam sembilan hari.
Proyeksi itu terhitung sejak Kamis (26/8) dan dilaporkan dalam dalam situs vaksin milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Proyeksi waktu penggunaan vaksin dilihat dari jumlah vaksin yang telah diberikan. Selain itu, dilihat juga dari berdasarkan hitungan indikator capaian vaksinasi provinsi dalam sepekan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data Kemenkes, jumlah vaksin yang telah diterima oleh Jabar sebanyak 15.232.096 dosis. Dari jumlah itu, sebanyak 13 672.861 dosis sudah dipakai.
Sementara itu, capaian rata-rata vaksinasi pada minggu lalu tercatat 171.416 dosis. Sehingga, dengan capaian rata-rata mingguan itu, stok vaksin di Jabar diproyeksikan habis kurang dari 10 hari.
Jabar menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang stok vaksinnya akan habis dalam kurun waktu 7-10 hari. Sedangkan 33 provinsi lainnya masih aman dalam dua pekan ke depan.
Sementara itu, Gorontalo menjadi provinsi yang diproyeksikan stok vaksinnya aman dalam waktu yang cukup panjang, yaitu 140 hari ke depan.
Vaksin yang telah diterima oleh Gorontalo sebanyak 442.068 dosis. Dari jumlah itu yang sudah terpakai sebanyak 257.654 dosis dengan capaian rata-rata vaksinasi minggu sebanyak 1.319 dosis.
Namun, dengan angka itu, Gorontalo tercatat sebagai provinsi dengan rata-rata capaian vaksinasi terendah nomor satu pada minggu lalu. Rata-rata vaksinasi minggu lalu di 33 provinsi lainnya tercatat di atas 3.000 dosis.
Namun, jika dilihat dari jumlah sisa stok, Jawa Timur menjadi provinsi dengan stok terbanyak yakni 4.349.744 dosis. Rata-rata capaian minggu lalu 152.401 dosis. Dengan jumlah itu, stok vaksin diproyeksikan akan habis 29 hari lagi.
Diketahui, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan pada bulan Agustus ini, pemerintah dijadwalkan akan menerima total sekitar 67,6 juta dosis vaksin.
Sebanyak 12 juta dosis vaksin telah datang pada minggu pertama, 9,5 juta dosis pada minggu kedua, 12,5 juta dosis pada minggu ketiga, dan 19,5 juta pada minggu keempat, dan 13 juta dosis di minggu kelima.
Lihat Juga : |