Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengaku dilobi oleh seorang pejabat teras Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta agar tidak menggulirkan hak interpelasi terkait gelaran Formula E di Ibu Kota.
"Saya dilobi 2 jam lebih itu hari Rabu malam Kamis, oleh pejabat teras Pemprov DKI Jakarta," kata Gembong saat dihubungi, Jumat (27/8).
Namun demikian, ia enggan menyebut siapa pejabat teras tersebut. Ia hanya mengatakan, saat itu, pejabat itu berasumsi bahwa interpelasi tidak akan diajukan lantaran tanda tangan dari anggota dewan belum mencukupi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pejabat itu berasumsi bahwa yang tandatangan baru 13 orang, berarti belum memenuhi syarat. Karena hari itu baru 13 orang. Inisiator PDIP 5 orang dan PSI 8 orang, jadi 13 orang," ucapnya.
Saat dilobi itu, Gembong mengaku menyatakan kepada pejabat tersebut bahwa interpelasi adalah hak anggota dewan. Sebagai ketua, ia menyebut tidak memiliki hak untuk mengekang pengajuan itu.
"Saya katakan kepada si pelobi bahwa ini hak anggota, saya tidak bisa mengekang hak anggota, gitu," katanya.
Lebih lanjut, anggota Komisi A ini menyatakan pihaknya tidak akan mundur dalam proses pengajuan itu meski sebagian besar fraksi di DPRD telah menyatakan tidak akan ikut.
"Itu tugas kita ke depan dengan sisa waktu yang ada sebelum sampai paripurna, tugas kita adalah bagaimana meyakinkan kepada fraksi-fraksi lain agar mau berikan dukungan kepada hak interpelasi ini," katanya.
Fraksi PDI Perjuangan dan PSI DPRD DKI Jakarta sebelumnya resmi mengajukan surat usulan Hak Interpelasi terhadap kebijakan Gubernur DKI Jakarta soal gelaran Formula E. Surat usulan disampaikan kepada Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi, Kamis (26/8).
Gubernur DKI Anies Baswedan pun sudah buka suara terkait langkah dua Fraksi itu.
"Bagi kami yang penting warga Jakarta, bukan interpelasi, yang terpenting adalah warga Jakarta selamat, warga Jakarta bisa bekerja dengan baik, kondisi pandemi tertangani dan kemudian kita bisa maju menjadi kota yang lebih tangguh," kata Anies usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid, Jumat (27/8).