Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan capaian vaksinasi Covid-19 di daerahnya telah menyentuh 105 persen dari target.
Di sisi lain, ia menyebut ada daerah tetangga Jakarta yang angka capaian vaksinasinya lebih rendah. Namun, pihaknya tidak bisa membantu daerah-daerah tersebut.
Hal itu disampaikan Anies saat menjadi pembicara dalam Kongres Nasional II Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KA KAMMI), Sabtu (28/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kegiatan itu, awalnya seorang peserta bernama Joko Widodo, menyampaikan kepada Anies bahwa diperlukan sinergitas antara Jakarta dengan wilayah tetangga.
Menurut Joko, kemajuan Jakarta saat ini sudah cukup bagus, namun tidak diimbangi dengan wilayah tetangga.
"Kemajuan Jakarta sudah lumayan bagus. Tapi kemungkinan besar itu akan membuat daerah lain iri. Kalau bisa harus ada namanya sinergitas dengan daerah penyangga supaya mereka kebagian hasilnya," kata Joko.
Anies lalu menjawab pernyataan peserta tersebut. Menurutnya, sinergitas adalah tantangan yang dihadapi pihaknya. Ia lalu mengambil contoh program vaksinasi Covid-19 di Jakarta yang persiapannya telah dilakukan sejak tahun lalu.
Ketika awal pandemi, pihaknya membangun sistem distribusi dan monitoring terhadap alat-alat penanganan Covid-19.
"Untuk masker, APD, kebutuhan medis itu disiapkan betul-betul sampai puskemas ujung-ujung. Orangnya disiapkan, sistem monitoring disiapkan, bertahap. Jadi ketika kemudian ditambahkan dengan tugas vaksinasi, cepat," katanya.
Ia menyebut, di Jakarta, kemampuan suntikan vaksinasi bisa mencapai 200 ribu orang per hari dengan adanya lebih dari 300 puskesmas yang melayani vaksinasi.
"Sehingga sekarang ketika Jakarta ditanya target vaksinasi, targetnya sudah 105 persen tercapai. Jadi terlampaui, sementara tetangga, ada yang masih 15 [persen], ada yang 20," katanya.
Dengan kondisi itu, menurutnya, Pemprov DKI tidak bisa masuk untuk membantu vaksinasi wilayah di luar Jakarta. Namun koordinasi tetap dilakukan.
![]() |
"Problemnya adalah kami ini enggak boleh masuk wilayah yang bukan wilayah DKI. Menurut kami ini salah satu tantangan penting untuk membuat sebuah kerja struktural, agar di sebuah kawasan itu ada mekanisme kerja bersama. Kasihan beban yang dimiliki oleh Pak Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat)," katanya.
"Karena Pak Ridwan Kamil itu punya tanggung jawab yang seluruh Jawa Barat, sementara Covid konsentrasi ada di Bodebek. Tantangan di situ, di sisi lain kita liat wilayah jangkauannya itu cukup luas," ucapnya menambahkan.
Terpisah, sekitar 1.500 pelajar di dua lembaga pendidikan, yakni SMKN 1 dan 2 Kota Sampang, Jawa Timur, divaksinasi dengan pengawasan dari kepolisian, Sabtu (28/8).
Kepala Polres Sampang AKBP Abdul Hafidz mengatakan para pelajar sudah mulai sadar dan paham manfaat menjaga kekebalan tubuh melalui suntik vaksin.
"Walaupun sudah mendapatkan vaksin Covid-19, kami harapkan seluruh guru dan pelajar tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti menggunakan masker selama proses belajar-mengajar," ujarnya.
(yoa/nrs/arh)