Sekolah Tatap Muka Jakarta, Anies Sebut Anak Tak Wajib Vaksin

CNN Indonesia
Jumat, 27 Agu 2021 16:50 WIB
Anies Baswedan merespons sebanyak 610 sekolah dari semua jenjang di Ibu Kota Jakarta akan melakukan pembelajaran tatap muka Senin (30/8).
Anies Baswedan respons sekolah tatap muka di Jakarta. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan tidak ada kewajiban bagi siswa harus sudah divaksin Covid-19 untuk dapat mengikuti sekolah atau pembelajaran tatap muka (PTM) di Jakarta.

Diketahui, pada Senin (30/8) mendatang, sebanyak 610 sekolah dari semua jenjang di Ibu Kota akan melakukan PTM.

"Ada ketentuan bahwa semua bisa ikuti pembelajaran di 610 sekolah ini karena gurunya sudah vaksin. Adapun anak-anak tidak punya kewajiban divaksinasi. Mengapa? Karena anak vaksin atau tidak bukan keputusan si anak, itu adalah keputusan orang tua. Anak-anak yang belum vaksin biasanya adalah orang tuanya yang tidak izinkan," kata Anies kepada wartawan, Jumat (27/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatakan jika anak yang belum mendapatkan vaksin tidak diizinkan sekolah, hal itu seperti hukuman dobel bagi anak.

"Apabila mereka tidak boleh sekolah karena orang tuanya tidak izinkan vaksin, maka mereka seperti kena hukum dua kali, sekali dilarang vaksin, lalu kedua dilarang sekolah. Maka mereka diizinkan sekolah," katanya.

Namun demikian, ia mendorong agar para orang tua memberikan izin anaknya untuk mendapat vaksin. Hal itu menurutnya dapat menjadi perlindungan ekstra dari penularan Covid-19.

"Kami berharap nanti dia (anak) akan melihat, bahkan membawa info pulang pada keluarga, bahwa lingkungannya semua sudah vaksin tinggal dia saja yang belum vaksin," ujar Anies

85 Persen Guru Sudah Divaksin

Pada kesempatan yang sama, Anies mengatakan proses vaksinasi bagi guru di Jakarta telah menyentuh 85 persen seiring akan dilakukan pembelajaran tatap muka pada Senin (30/8) mendatang.

Ia menyebut, sisa guru yang kini belum divaksin adalah mereka yang memiliki komorbid atau penyintas Covid-19.

"Yang 15 persen itu adalah mereka yang memiliki komorbid atau penyintas sehingga belum bisa vaksin tapi pada waktunya mereka nanti akan mendapatkan vaksin," katanya.

Ia mengatakan, 610 sekolah yang akan menggelar PTM, telah melewati verifikasi pada proses asesmen beberapa bulan lalu.

"Ada asesmen 1 dan 2. Asesmen 1 adalah kesiapan secara sarana dan prasarana. Asesmen 2 adalah kesiapan kepala sekolah, Guru dan orang tua. Semua asesmen dinyatakan lolos baru bisa ikuti PTM ini," katanya.

(dal/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER