Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah kembali mengalami erupsi dan mengeluarkan awan panas, Sabtu (28/8) sore.
Berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), terjadi dua kali guguran awan panas hingga sore ini dengan jarak luncur terjauh 3 kilometer pada pukul 16.20 WIB.
"Cuaca berkabut, estimasi jarak luncur 3 ribu meter ke arah barat daya," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guguran awan panas, lanjut Hanik, tercatat di seismogram dengan amplitudo 60 mm dan durasi 234 detik. Sementara pertama pada hari ini terjadi pada pukul 05.36 WIB. Tercatat di seismogram dengan amplitudo 37 mm dan durasi 190 detik.
"Jarak luncur 2 ribu meter ke arah barat daya," sebut Hanik.
Meski demikian, BPPTKG masih mempertahankan status Siaga atau Level III sejak 5 November 2020 lalu.
Masyarakat diimbau selalu waspada terhadap berbagai potensi bahaya saat ini, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah Sungai Woro, dan sejauh 5 kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
(kum/vws)