Warga memilih bertahan di pos pengungsian usai gempa bumi berkekuatan M 5,8 di Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Mereka khawatir akan adanya gempa susulan.
Warga yang memilih bertahan berjumlah 1050 orang, sementara gempa itu terjadi pada Kamis pagi (26/8), pukul 09.14 WIB dengan kedalaman pusat gempa 10 kilometer.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tojo Una-Una mengimbau masyarakat di wilayah terdampak untuk tetap tenang dan memantau informasi dari sumber resmi. Di samping itu BPBD setempat juga telah mendirikan dapur umum untuk kebutuhan para pengungsi.
"Alhamdulillah pengungsi ditangani dengan baik, termasuk pendirian dapur umum," ujar Rifai Kepala Seksi Logistik BPBD Kabupaten Tojo Una-Una mengutip keterangan resmi BNPB, Sabtu (28/8).
Rifai menambahkan pemerintah daerah juga sudah menerima sembilan koli masker bantuan BNPB untuk diberikan kepada para pengungsi.
"Saat ini sudah kami terima masker dari BNPB sebanyak sembilan koli, kami bagikan ke warga di pengungsian supaya prokol kesehatan tetap terjaga," ujar Rifai.
Hingga saat ini ada tiga pos pengungsian yang tersedia antara lain Eks Pemancar TVRI Desa Labuan dengan jumlah pengungsi sebanyak 112 kk atau 300 jiwa, Desa Padang Tumbuo sebanyak 139 kk atau 500 jiwa, dan Rumah Jabatan Bupati sebanyak 60 kk atau 250 jiwa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan dampak kerusakan yang terdata mengalami penambahan. Per 27 Agustus 2021 pukul 18.00 WIB, total rumah rusak 57 unit, dengan rincian rusak berat 2 unit, rusak sedang 1 unit dan rusak ringan 55 unit.
Kerusakan juga juga terjadi pada fasilitas umum, seperti satu rumah sakit dan satu masjid rusak ringan. Sebelumnya diinformasikan satu warga meninggal dunia akibat tertimpa bangunan roboh.