Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, 3, dan 2 di Jawa-Bali kembali diperpanjang mulai hari ini, 31 Agustus hingga 6 September mendatang. Pemerintah kembali melakukan sejumlah relaksasi aturan dalam pembatasan mobilitas warga kali ini.
Terdapat 25 kabupaten/kota dari tujuh provinsi di Jawa-Bali yang menerapkan PPKM Level 4, dan 76 kabupaten/kota di Jawa-Bali yang menerapkan PPKM Level 3. Kemudian, 27 daerah lainnya yang menerapkan PPKM Level 2, dengan daerah terbanyak berada di Jawa Tengah.
Lihat Juga : |
Pemerintah dalam PPKM sepekan ke depan juga mulai melakukan relaksasi kebijakan dibandingkan PPKM sepekan sebelumnya. Ada beberapa poin yang diumumkan pemerintah melalui konferensi pers Seni (30/8) sebagaimana berikut:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan dua wilayah aglomerasi di Pulau Jawa yakni Solo dan Malang Raya turun level menjadi level 3. Pada sepekan lalu, dua wilayah aglomerasi itu tercatat masih berada di level 4. Jokowi juga menambahkan Semarang Raya turun level menjadi level 2 selama PPKM teranyar ini.
Dengan begitu, wilayah aglomerasi yang masuk level 3 pada penerapan minggu ini adalah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Bandung Raya, Surabaya Raya, Malang Raya dan Solo Raya. Sementara wilayah aglomerasi di DI Yogyakarta dan Bali masih berada di level 4.
Pemerintah melonggarkan aturan PPKM untuk operasional pusat perbelanjaan atau mal dari semula hanya sampai pukul 20.00 menjadi pukul 21.00 di wilayah Jawa-Bali. Selain itu, pemerintah juga menambah kapasitas pengunjung yang boleh makan di tempat (dine in) di tempat makan dari semula 25 persen menjadi 50 persen.
Pemerintah juga akan melakukan uji coba operasi 1.000 outlet di luar mal dan di ruang tertutup dengan kapasitas 25 persen. Hal ini akan dilakukan di Surabaya, Bandung, Jakarta, dan Semarang.
Pemerintah dalam waktu dekat akan melakukan pembaruan pada aplikasi PeduliLindungi guna 'menandai' pasien yang terpapar virus corona. Para pasien yang dinyatakan belum pulih akan ditandai dengan status hitam pada aplikasi tersebut.
Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut upaya itu dilakukan agar pasien covid-19 tidak berkeliaran di tempat umum seperti mal, sentra olahraga, dan tempat makan atau restoran.
Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan tingkat penularan virus corona di Indonesia kini sudah menurun drastis. Di lingkup nasional, penurunan mencapai 90 persen per Senin (30/8) kemarin.
"Ini dilihat kasus terkonfirmasi dan secara nasional yang turun hingga 90,4 persen pada hari ini. Secara spesifik di Jawa-Bali turun hingga 94 persen dari titik puncaknya 15 Juli lalu," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (30/8).
Penurunan tingkat penularan Covid-19 itu membuat pemerintah menurunkan level PPKM di sejumlah daerah. Baik di Jawa-Bali maupun daerah-daerah di pulau lain.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mewanti-wanti masyarakat bahwa tak seharusnya mengendurkan protokol kesehatan covid-19 selama relaksasi PPKM, lantaran vaksin tak membuat seseorang kebal dari virus corona. Menurutnya, vaksinasi bertujuan untuk mencegah warga dirawat ke rumah sakit kala terpapar covid-19.
Budi mengatakan pemerintah akan menjalankan strategi untuk mengubah pandemi Covid-19 menjadi epidemi. Ia meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Di saat yang sama, pemerintah menggencarkan strategi tes, telusur, dan tindak lanjut (3T) serta vaksinasi Covid-19.
(khr/ain)