Kapolda Papua Janji Bayar Sengketa Lahan Adat Usai PON XX
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyatakan pembayaran hak ulayat masyarakat adat atas tanah yang dibangun menjadi arena PON XX akan dilakukan usai kegiatan tersebut rampung.
"Menyangkut masalah tuntutan pembayaran dari masyarakat adat atas venue-venue PON yang bermasalah, nanti pembayarannya akan diselesaikan setelah PON dilaksanakan," kata Mathius kepada wartawan, Selasa (31/8).
Dia beralasan waktu gelaran PON tersebut sudah semakin dekat dan polisi tidak ingin ada permasalahan dalam pembangunan arena tanding.
PON XX akan digelar pada 2-15 Oktober mendatang. Sampai saat ini pemerintah belum memutuskan apakah kegiatan tersebut akan dilakukan dengan atau tanpa penonton.
Mathius menjelaskan, Polri akan mengerahkan sekitar 6 ribu pasukan pengamanan selama kegiatan PON. Mereka akan disebar di 4 Kabupaten/Kota yang menjadi tuan rumah pelaksanaan PON yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Timika dan Merauke.
"Enam ribu personel Polda Papua beserta anggota polisi dan TNI dari luar Papua akan diperbantukan dalam mengamankan PON XX," jelas dia.
Pembangunan sejumlah venue PON XX sendiri sempat terhalang karena dipalang oleh warga sekitar. Salah satu yang bermasalah adalah venue akuatik di Kompleks Stadion Lukas Enembe Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.
Pemalangan itu diduga terjadi karena masyarakat adat menuntut pembayaran hak ulayat dan masalah pembangunan jalan alternatif terkait PON.
Pertengahan Agustus lalu, polisi mencatat setidaknya ada empat lokasi pembangunan venue yang masih berproses di bawah 50 persen jelang penyelenggaraan PON Papua pada Oktober nanti.
Polisi pun dikerahkan untuk mengantisipasi pemalangan di sejumlah wilayah pembangunan tersebut. Polisi dan Pemda setempat juga melakukan mediasi sehingga pemalangan dapat segera dibuka dan tak mengganggu proses pembangunan arena.
Asisten Kapolri bidang Operasi Irjen Imam Sugianto memastikan bahwa masalah pemalangan di sejumlah venue sudah dapat diatasi.
"Tidak ada kendala lagi, sudah beres semua," ucap Imam saat dihubungi, Jumat (27/8).
(mjo/wis)