Lonjakan Kasus di Negara Lain, Masyarakat Diminta Tak Lengah
Pemerintah minta masyarakat tak lengah menjalankan aktivitas di tengah penambahan wilayah aglomerasi Level 3. Perkembangan dan pergerakan Covid-19 masih bersifat dinamis dan fluktuatif
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1-4 terus diperpanjang. Pemerintah menetapkan penambahan wilayah aglomerasi Level 3. Tetapi Masyarakat diminta untuk tak lengah menjalankan protokol kesehatan.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate mengingatkan, perkembangan dan pergerakan Covid-19 masih bersifat dinamis dan fluktuatif. Masyarakat diimbau agar tidak terjebak dalam euforia, tetap waspada, dan tidak lengah.
"Meski pemerintah menjalankan beberapa penyesuaian pembukaan kegiatan, kami berharap masyarakat tetap membatasi mobilitas, keluar hanya saat betul-betul diperlukan, dan menghindari kerumunan. Selain itu, protokol kesehatan harus tetap dijaga ketat," ujar Johnny.
Pekan ini terdapat penambahan wilayah aglomerasi yang masuk ke Level 3 di Jawa Bali , yakni Malang Raya dan Solo Raya. Wilayah yang masuk ke dalam level 3 adalah aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya dan Surabaya Raya, Malang Raya dan Solo Raya.
Data nasional menunjukkan kasus konfirmasi harian terus berkurang, tingkat kematian menurun, dan tingkat kesembuhan kasus Covid-19 makin tinggi. Per 30 Agustus, tingkat kesembuhan berada di angkat 91,8 persen.
Beberapa hari belakangan ini, kata Johnny, angka kasus konfirmasi harian sudah dibawah 10.000 kasus per hari, tingkat kesembuhan di atas 15.000 pasien, dan kasus aktif turun hingga sekitar 203.000.
"Presiden menyebutkan, rata-rata BOR (Bed Occupancy Rate atau tingkat keterisian ranjang rumah sakit) nasional juga sudah berada di sekitar 27 persen. Tren positif ini adalah buah ikhtiar kita semua yang patut disyukuri," ungkapnya.
Kondisi baik ini harus dijaga dengan penerapan protokol kesehatan. Johnny mengingatkan lonjakan kasus di India berawal dari kelengahan saat festival akbar di Kerala, India Selatan.
Terdapat peningkatan 46.759 kasus infeksi baru virus COVID-19 di India hari Sabtu (28/8), usai perhelatan festival itu. Data yang dilaporkan Dinas Kesehatan Kerala, 70 persen kasus baru COVID-19 berasal dari warga yang hadir di festival lokal tersebut. Angka ini juga dikatakan sebagai lonjakan pada level tertinggi dalam dua bulan terakhir di India.
Ia pun mengajak masyarakat agar jangan lengah dan jangan kendor protokol kesehatan. Saat ini sudah banyak sumber daya yang dikeluarkan oleh pemerintah dan masyarakat untuk menekan angka kasus konfirmasi COVID-19.
"Kita sudah berjuang dan menahan kegiatan, dalam rangka mengendalikan pandemi yang panjang ini. Jangan sampai semuanya menjadi sia-sia karena kita lengah dan tidak disiplin," ucap dia..
(osc)