Bocah 10 Tahun Diduga Dicabuli 10 Pria di Medan

CNN Indonesia
Rabu, 01 Sep 2021 15:12 WIB
RAP dicegat di tengah jalan, dibawa ke mobil pick up, lalu dicabuli oleh pria diduga berjumlah 10 orang. RAP juga disundut oleh rokok.
Ilustrasi. (Foto: Istockphoto/ Daniilphotos)
Medan, CNN Indonesia --

Seorang bocah laki-laki berumur 10 tahun jadi korban pencabulan yang diduga dilakukan 10 pria dewasa di Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan. Korban berinisial RAP bahkan disundut rokok oleh para pelaku.

Peristiwa itu terjadi pada Senin 23 Agustus 2021, pukul 14.00 WIB. Saat itu, pelajar kelas 3 SD tersebut hendak membeli sesuatu ke warung, di tengah jalan RAP ditangkap dan dinaikkan ke mobil pick up yang ditutupi terpal.

Para pelaku dengan menggunakan penutup wajah secara bergantian mencabuli RAP. Tak hanya itu, mereka juga merekam aksi tersebut. Setelah itu korban dibawa ke tempat semula dan diturunkan dari mobil pick up.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian ibu korban berinisial PA mengaku RAP tak seperti biasanya. Wanita tersebut curiga saat melihat anaknya murung. RAP juga menangis. Setelah dibujuk, RAP lantas menceritakan kasus yang dialaminya ke sang ibu.

"Malam itu saya lihat anak saya itu murung, terus saya tanya kenapa, keadaannya seperti sangat trauma. Namun saat itu, dia tak mau jawab. Lalu anak itu saya bujuk, baru lah dia cerita dicabuli oleh 10 orang," kata PA, Rabu (1/9).

Menurut PA, anaknya juga sempat diancam para pelaku dengan menggunakan pisau agar tidak menceritakan kejadian itu kepada orang lain.

"Anak saya bilang sempat diancam para pelaku. Tangannya juga disundut rokok supaya tidak melawan," urainya

Kemudian PA membuat laporan ke Polrestabes Medan dengan nomor STTLP/N/1675/YAN/,2.5/ K/VIII/2021/SPKT Restabes Medan. PA berharap polisi segera menindaklanjuti laporan tersebut.

"Saya berharap laporan saya segera ditindak lanjuti dan para pelaku segera ditangkap. Sampai sekarang anak aku itu trauma mau keluar rumah, apalagi melihat mobil pickup, takut dia," paparnya.

Sementara itu, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polrestabes Medan, AKP Mardianta Ginting membenarkan korban telah membuat laporan.

"Iya benar, tapi hasil visumnya belum keluar," pungkas Kanit PPA.

(fnr/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER