Badan Intelijen Negara (BIN) mendeteksi punggawa jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) saat ini diisi oleh anak-anak muda. Aktivitas kelompok ini pun dipantau lembaga mata-mata negara tersebut.
"Juga sekarang ada Jamaah Islamiyah lagi, di mana penggawanya relatif muda-muda. Ini menjadi satu catatan," kata Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto dalam sebuah diskusi si Gelora TV, Rabu (1/9).
Meski demikian, Wawan tak merinci lebih lanjut bagaimana cara rekrutmen dan berapa usia para anak muda yang bergabung ke kelompok JI tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wawan mengatakan aparat kepolisian pun telah beberapa kali menangkap para anggota JI. Menurutnya, para anggota JI tersebut tengah merencanakan aksi teror.
"Sudah ada penangkapan-penangkapan yang terantisipasi karena mereka melakukan langkah-langkah [teror]," ujarnya.
Lebih lanjut, Wawan menyebut kelompok JI yang diisi oleh anak-anak muda ini tak ada kaitannya dengan jatuhnya Afghanistan ke tangan kelompok Taliban.
Namun, ia tak ingin kelompok ini bisa bergerak bebas melancarkan aksi teror seperti yang dilakukan beberapa warga Indonesia yang mendapat pendidikan di Afghanistan. Mereka pun disebut sebagai 'Alumni Afganistan' di Indonesia.
"Yang buruknya kita tentu ada pengalaman sebelumnya di mana saudara kita banyak yang terlibat sebelumnya sebagai alumni Afghanistan. Kemudian juga ada serangan teror yang kita waktu itu kita akui dari Jamaah Islamiyah," kata Wawan.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris dari kelompok JI sepanjang Agustus 2021. Setidaknya, terdapat 53 terduga teroris yang ditangkap dari beberapa daerah sejak 12-17 Agustus lalu.
Polisi mengklaim para terduga teroris ini hendak melakukan aksi teror saat pelaksanaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 RI.