Jakarta Masuk Fase Endemik Saat Pemakaman Covid Tinggi

CNN Indonesia
Kamis, 02 Sep 2021 03:29 WIB
Kawal Covid-19 menyinggung status DKI Jakarta akan memasuki fase endemik karena persentase kematian dan kasus positif Covid-19 tinggi.
Warga berziarah di dekat pusara keluarganya di area pemakaman khusus Covid-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (15/7/2021). (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pegiat Kawal Covid-19 Septian Hartono menyinggung status DKI Jakarta akan memasuki fase endemik karena persentase kematian dan kasus positif Covid-19 tinggi.

Septian menduga Jakarta menjadi satu-satunya provinsi yang bisa menganggap Covid-19 sebagai endemik karena banyak warganya yang telah terinfeksi virus corona.

Dia juga menyebut data pemakaman dengan protokol Covid-19 di Jakarta yang sangat tinggi bisa jadi salah satu bukti bahwa infeksi Covid-19 di Ibu Kota sudah meluas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari sini kita bisa estimasi mungkin yang terpapar di Jakarta sudah lebih dari 60-70 persen. Itu akan mempengaruhi penilaian, apa jangan-jangan Jakarta sudah masuk fase endemik?" kata Septian dalam webinar, Rabu (1/9).

Menurut data Kawal Covid-19, pemakaman bulanan di DKI Jakarta meningkat hingga total 90 ribu pemakaman terhitung sejak Maret 2020 hingga Agustus 2021. Padahal sebelum pandemi DKI Jakarta rata-rata hanya melakukan pemakaman 30.000-42.000 dalam setahun.

Meski demikian, Septian tidak memungkiri anggapan tersebut masih berupa asumsi karena data pemakaman Covid-19 di Jakarta masih harus dibagi dalam tiga kategori yaitu pemakaman dengan kematian terkonfirmasi positif, pemakaman dengan protokol Covid-19, dan pemakaman non-protokol Covid-19.

"Yang penting adalah bagaimana mengukur tingkat kekebalan komunal sesungguhnya, dihitung dari jumlah infeksi ditambah capaian vaksinasi Covid-19," kata Septian.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 DKI Jakarta per Selasa (31/8) ada 850.583 kasus positif secara keseluruhan di Jakarta. Capaian vaksinasi dosis pertama di Jakarta sebanyak 9.690.914 orang (108 persen dari target sasaran) dan 5.664.704 untuk dosis dua (63 persen dari target sasaran).

Namun untuk bisa menganggap Covid-19 sebagai endemik, rasio kasus positif atau positivity rate harus berada di bawah 1 persen dengan penambahan kasus harian di bawah 1.000. Selain itu, pelacakan kontak erat juga harus di angka ideal yaitu 30 pelacakan kasus dalam temuan 1 kasus positif.

"Jadi kita baru bisa menganggap Covid-19 sebagai endemi jika maksimal kasus harian di atas 1.000 dan positivity rate di bawah 1 persen," ujar peneliti dari Nanyang Technology University Singapura, Sulfikar Amir.

Semetara itu, Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI) Hermawan Saputra menyebut Indonesia berpotensi masuk fase hiperendemi ketika beberapa negara lain masuk tahap endemi selepas pandemi Covid-19.

Hiperendemi merupakan suatu kondisi yang mengacu pada tingkat terjadinya kasus dan penyebaran penyakit yang lebih persisten dan tinggi.

(mln/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER