Kemenkes Ungkap Tiga Alasan PPKM Bali-DIY Tak Turun Level

CNN Indonesia
Rabu, 01 Sep 2021 20:17 WIB
Alasan Bali dan Yogyakarta tetap berada pada PPKM level 4 adalah terkait faktor isoman, mobilitas, dan tes.
Ilustrasi pembatasan kegiatan warga. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/nz)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jumlah isolasi mandiri (isoman), keengganan warga untuk dites, serta tingginya mobilitas di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Bali membuat kedua provinsi itu tak turun level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Diketahui, PPKM Level berlaku sejak 31 Agustus hingga 6 September. Sejumlah daerah dinyatakan turun level PPKM-nya, termasuk DKI Jakarta.

Direktur Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan tingginya warga isoman yang mengalami perburukan gejala membuat pengendalian Covid-19 di dua provinsi itu belum tertangani dengan apik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Disebabkan banyaknya yang isoman ya itu. Jadi masih banyak yang telat ke fasilitas pelayanan kesehatan dan tidak mau dianjurkan untuk isolasi terpusat," kata Nadia saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (1/9).

Selain itu, lanjutnya, ada faktor keengganan sejumlah warga di provinsi tersebut untuk diperiksa terkait kasus Covid-19. Hal itu, katanya, membuat DIY dan Bali tak kunjung mengalami perbaikan dalam beberapa pekan terakhir.

Faktor ketiga, kata juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes itu, adalah peningkatan mobilitas juga ikut menyumbang kasus covid-19 meningkat di dua wilayah itu.

"Memang masih ada yang tidak mau testing. Sementara terkait pelonggaran pada relaksasi pasti ada peningkatan tapi sedikit, namun isoman dan tidak mau testing jadi penyebab utama," jelasnya.

Dihubungi terpisah, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan kondisi dua provinsi itu memang belum menunjukkan perbaikan dalam beberapa pekan terakhir. Alhasil, pemerintah tidak menurunkan level PPKM Level 4 di sejumlah kabupaten/kota di DIY dan Bali.

"Saat ini kondisi dua daerah ini sudah membaik bahkan sudah mendekati perubahan level daerah. Semoga evaluasi keduanya di minggu depan akan membaik dengan syarat melakukan optimalisasi pengendalian Covid-19, 3M, 3T dan vaksinasi baik di hulu dan hilir sumber penularan," kata Wiku kepada CNNIndonesia.com, Rabu (1/9).

Satgas mencatat jumlah kumulatif kematian warga terpapar Covid-19 sepanjang Agustus di DIY mencapai 1.419 kematian, sementara Bali mencapai 1.344 kasus kematian.

Penambahan kasus kematian itu menjadikan DIY menjadi provinsi urutan ke-6 dengan kematian tertinggi di Indonesia, sementara Bali menduduki urutan teratas nomor tujuh setelah DIY.

Kulon Progo Pertanyakan Status Zona Merah

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER