Manajemen Markas Pusat Komnas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengakui dan menyatakan bertanggungjawab atas penyerangan Pos Koramil tersebut.
Penyerangan itu, disebut OPM sebagai operasi pembunuhan yang memang direncanakan dan diperintahkan oleh Panglima Kodap IV, Sorong Raya.
"TPNPB bertanggungjawab atas penyerangan ini," kata Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom dalam keterangan resmi, Kamis (2/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyatakan, upaya tersebut merupakan aksi balasan yang dilakukan OPM dan akan terus berlanjut di wilayah-wilayah lain Papua nantinya.
Lihat Juga : |
Kelompok separatis ini bahkan meminta agar aparat TNI-Polri untuk berperang di markas-markas yang jauh dari masyarakat sipil. Ia mendesak, agar militer tak lagi melakukan operasi yang berbuntut pengejara hingga pembunuhan terhadap masyarakat di permukiman.
"Kami yang punya tanah, kami yang punya alam. Kami yang punya hutan, bukan Indonesia," jelas dia.
Namun demikian, di sisi lain, OPM yang dijuluki pemerintah KKB hingga Kelompok Separatis Teroris ini mendesak agar dibuatkan perundingan dengan pemerintah RI untuk mengatasi permasalah itu.
"Kami tegaskan, pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo untuk bersedia dulu di meja perundingan dengan kami tim juru runding tim TPNPB-OPM," ucap dia.