Salah satu pengantar jenazah yang melakukan perusakan mobil warga di Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sulawesi Selatan, telah ditangkap polisi.
Kendaraan tersebut milik Arnis Tauviq Arsyad (39) warga Jalan Abu Bakar Lambogo, Makassar. Mobilnya rusak di bagian kaca depan dan spion sebelah kiri. Ia pun melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian.
Kapolsek Tamalanrea, AKP Muhammadi Mukhtari mengatakan pelaku perusakan mobil telah ditangkap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya benar, setelah kita koordinasi dengan Jatanras Polrestabes Makassar, diamankan pelakunya," kata Kapolsek Tamalanrea kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (4/9).
Sementara, Kanit Jatanras Polrestabes Makassar, Iptu Muh Afhi Abrianto mengatakan polisi menyelidiki kasus setelah beredar video viral terkait rombongan pengantar jenazah merusak mobil warga dan mendapatkan laporan dari korban.
"Kami berhasil mengamankan satu orang yang melakukan aksi kejahatan tersebut. Sebelumnya kita sudah mengamankan orang-orang yang terekam dalam video dan dilakukan pemeriksaan. Hasilnya pelaku perusakan hanya berjumlah satu orang dan yang lainnya merupakan saksi," jelasnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kata Afhi, motif perusakan mobil karena pelaku tersinggung dengan korban saat melintas di Jalan Perintis Kemerdekaan.
"Dari keterangan pelaku bahwa pelaku tidak ada hubungan keluarga atau tidak ada hubungan apa-apa dengan almarhum. Barang bukti yang kami amankan satu unit sepeda motor yang digunakan untuk melakukan aksinya dan satu helm yang diduga digunakan untuk melakukan perusakan ke mobil tersebut," katanya.
Saat ini, pelaku bersama barang bukti telah diamankan di Mapolsek Tamalanrea guna pemeriksaan lebih lanjut.
Sebelumnya, iring-iringan rombongan pengantar jenazah bersikap arogan ke pengendara lainnya hingga mengakibatkan sebuah mobil dirusak.
Kejadian itu terjadi sekitar pukul 10.30 WITA, ketika korban dalam perjalanan ke lokasi tempat kerjanya di Kabupaten Maros.
Namun, dari arah belakang, tiba-tiba muncul iring-iringan rombongan pengantar jenazah yang ingin menguasai seluruh badan jalan, sejumlah pengendara lainnya pun termasuk kendaraan Tauviq menepi. Tapi, salah satu orang dari rombongan tersebut memukul mobil dengan menggunakan sebatang bambu.
"Jumlahnya mereka sekitar 10 orang. Mereka memukul mobil saya pakai bambu dan ada yang naik dan ada yang injak mobil saya hingga rusak di kaca dan spion," kata Tauviq, Rabu (1/9).
Dia pun trauma karena saat kejadian ia hanya seorang diri. Dia juga telah melaporkan peristiwa yang dialaminya ke pihak kepolisian.
"Saya tidak terima dengan kejadian ini. Tadi sempat saya kira sudah mau mati karena saya dikeroyok. Saya terus berdoa dalam mobil dan alhamdulillah, mereka pergi dan saya tidak terluka. Tapi saya sudah melapor ke polisi," jelasnya.