Pengungsi Afghanistan menggelar aksi di belakang kompleks Istana Kepresidenan, tepatnya di Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Senin (6/9) siang.
Kapolsek Gambir AKBP Kadek Budiyarta mengatakan demo itu tak berlangsung lama, dan hanya diikuti oleh 10-15 orang.
"Jadi mereka itu melaksanakan aksinya duduk-duduk, jadi ingin bertemu dengan presiden," kata Kadek saat dihubungi, Senin (6/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kadek menerangkan aksi demo itu digelar tanpa ada surat pemberitahuan. Alhasil, polisi pun langsung membubarkan massa.
Apalagi, kata Kadek, saat ini masa PPKM level 3, di mana kerumunan massa masih dilarang demi mencegah penyebaran Covid-19.
"Karena sekarang memang bukan waktunya melaksanakan aksi demikian dan juga dilarang berkerumun dan merupakan masih PPKM," tuturnya.
Lebih lanjut, Kadek menyampaikan bahwa massa pedemo itu lalu dibawa ke tempat penampungan sementara di Kalideres, Jakarta Barat.
Sebelumnya, massa pengungsi Afghanistan juga sempat menggelar aksi demo di Kantor Badan Pengungsi PBB (UNHCR) di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat pada Selasa (24/8) lalu. Aksi demo itu sempat ricuh saat aparat kepolisian berusaha membubarkan massa.
Lihat Juga :![]() WAWANCARA EKSKLUSIF Duka Perempuan Afghanistan di RI: Adik Saya Dibunuh Taliban |
Salah seorang pendemo, Muhammad Ali menyampaikan bahwa aksi demo itu digelar untuk menuntut kejelasan status penempatan mereka.
Sebab, kata Ali, tidak sedikit dari pengungsi yang sudah terkatung-katung sejak 9 tahun lalu.
"Kita datang ke sini buat minta hak kita dari UNHCR. Kita ada keluarga di situ (Afganistan),keluarga kita gak ada kabar, mereka hidup atau enggak," katanya.
(dis/kid)