Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru mengadakan kegiatan peninjauan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sejumlah sekolah di Palembang pada Senin (30/8).
Di sela kegiatan, Herman mengatakan bahwa PTM digelar untuk menjawab keinginan para siswa. Peninjauan itu sendiri bertujuan memastikan pelaksanaan PTM sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan.
"Kebijakan ini bukan semata-mata tumbuh dari pemerintah, tapi dari siswa itu sendiri yang menginginkan sekolah tatap muka. Sudah satu tahun belakangan sekolah secara daring dilakukan akibat pandemi Covid-19," kata Herman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herman mengingatkan, pelaksanaan PTM harus dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat, sehingga penyebaran Covid-19 dapat diminimalisir. Dia juga mendorong agar para siswa turut berperan mengedukasi masyarakat terkait prokes, antara lain dengan saling mengingatkan.
"Saya ingatkan, sekolah tatap muka ini bukan mengartikan Covid-19 ini sudah tidak ada. Kasus covid-19 ini masih fluktuatif. Kebijakan baru juga akan dilakukan sesuai perkembangan covid-19 ini. Untuk itu, kita harus tetap mematuhi prokes agar kasus ini terus menurun," terangnya.
PTM itu sendiri digelar melalui sejumlah persiapan dan kajian, termasuk observasi terhadap dampak yang mungkin timbul, serta kesiapan tenaga pendidik. Baik komite sekolah, dewan pendidikan, dan pihak-pihak terkait lain juga terlibat dalam observasi PTM yang telah mendapat persetujuan dari orang tua siswa.
Herman menyebut, rata-rata tenaga pendidik telah menerima vaksinasi. Saat ini, pihaknya tengah mempersiapkan vaksinasi Covid-19 khusus bagi siswa.
Sementara, baru beberapa sekolah di Sumatera Selatan yang menggelar PTM. Pemerintah setempat telah mengatur bingkai sekolah tatap muka dan mekanismenya.
Tinggal sekolah itu sendiri yang mengatur bagaimana pelaksanaannya baik jarak antar siswa, lama kegiatan belajar, dan pesentase banyaknya siswa yang diperbolehkan untuk sekolah tatap muka ini. Prinsipnya, PTM ini sudah kita akomodir. Pelaksaannya sendiri tergantung kesiapan sekolah," kata Herman.
Dia berharap, pelaksanaan PTM dapat memaksimalkan proses belajar para siswa. Herman juga mengimbau agar perguruan tinggi turut bersiap menggelar PTM.
Sebelumnya, Herman meninjau PTM di SMK Negeri 2 Palembang dan SMA Negeri 1 Palembang. Pada kegiatan itu, Herman memantau langsung kegiatan belajar mengajar yang diikuti paling banyak 20 siswa dalam satu kelas, dengan prokes ketat. Para siswa itu diwajibkan mencuci tangan, mengenakan masker, dan duduk dengan jarak yang telah ditentukan.
Turut mendampingi kegiatan peninjauan tersebut adalah Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel Riza Pahlevi, anggota DPRD Sumsel Muhammad Yaser dan Alfrenzi Panggarbesi, Karo Humas dan Protokol Rika Efianti.
(rea)