Ikan Belida Sumatra Terancam Punah di Sungai Musi

CNN Indonesia
Rabu, 08 Sep 2021 06:11 WIB
Ikan Belida Sumatra (Chitala hypselionatus) yang biasa digunakan sebagai bahan baku pempek, masuk daftar 19 ikan yang dilindungi KKP karena hampir punah.
Tugu ikan belida di Palembang, Sumatera Selatan dengan latar belakang Jembatan Ampera. (CNN Indonesia/ Hafidz)

Menurut Dina Muthmainah selaku Peneliti Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan Palembang, Kepmen KKP nomor 1 tahun 2021 tersebut menjadi salah satu solusi awal untuk menyelamatkan populasi ikan yang dilindungi.

Setelahnya, pemerintah bisa menggalakkan budidaya 19 ikan yang dilindungi tersebut, termasuk Belida Sumatra, agar tidak punah.

Jika kondisi terkini masih terjadi, Dina mengaku pihaknya masih belum bisa memprediksi kapan ikan ini akan punah di Sumsel. Belum ada penelitian lebih lanjut soal populasi Belida di Sumsel. Namun, jika berkaca dari Riau yang juga menjadi salah satu habitat Belida Sumatra, terdapat penurunan jumlah tangkapan dari 50,2 ton di 2003, menjadi 7,6 ton pada 2007. Atau 60 persen penurunan dalam waktu empat tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Solusi ke depan, kegiatan budidaya harus dilakukan dan digalakkan oleh pemerintah. Larangan mengkonsumsi ikan belida ini bisa jadi pemicu agar ikan ini tidak punah," kata dia.

Terpisah, Kepala Dinas kelautan dan Perikanan Sumsel Widada Sutrisna membenarkan adanya penurunan populasi Belida Sumatra setiap tahunnya di Sumsel. Dari hasil tangkapan perikanan perairan umum, jumlah Belida diperkirakan rata-rata hanya 10 persennya saja.

Pembenihan Belida Sumatra yang dilakukan sejauh ini, dirinya mengaku, belum pernah ada yang berhasil dilakukan baik oleh pemerintah daerah maupun pusat.

"Saya coba belajar di UPT pembenihan pusat Mandi Angin Kalimantan Selatan juga belum ada yang berhasil. Dari pembenihan, baru sekitar 20-30 persen yang bertahan hidup," ujar dia.

Menurutnya, saat ini banyak pengusaha kuliner di Palembang yang mengubah jenis ikan untuk kuliner pempek. Mulai dari gabus, tenggiri, hingga putak atau Belida Jawa yang mendekati olahan Belida Sumatra. Selama ini Belida yang dikonsumsi di Sumsel berasal dari perairan Riau dan Kalimantan Selatan ataupun Tengah, hal ini dikarenakan Belida tidak terlalu dikonsumsi di sana.

"Memang akhir-akhir ini ikan belida tidak diambil di Sumsel, tapi disuplai dari Kalimantan dan Riau. Di tempat asalnya, belida tidak dikonsumsi, malah dibuang-buang. Makanya kita yang ambil untuk jadi pempek," ujar dia.

Meski begitu, dirinya mengaku kecewa terkait Kepmen KKP yang dikeluarkan terkait larangan tersebut. Selain untuk pempek, ikan belida pun biasa diolah menjadi pindang. Kebijakan tersebut akan berpengaruh terhadap variasi kuliner pempek dan pindang yang ada di Sumsel.

Pemprov Sumsel akan berkonsultasi dengan pihak kementerian agar aturan ini bisa dikecualikan di wilayah Palembang. Namun jika keputusan ini tidak bisa diubah lagi, pihaknya akan tetap melakukan sosialisasi kepada pihak pengusaha dan mengganti bahan baku dengan ikan jenis lain.

"Penggantian bahan baku ikan ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya pempek menggunakan ikan tangkeleso (Scleropages formosus) sebelum diganti belida karena keterbatasan sumber daya. Sekarang kalau harus diubah lagi, para pengusaha pempek pun sudah mulai mengganti sejak lama jadi tidak masalah dari segi ekonominya," kata dia.

(idz/kid)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER